SANGGAU. Meski dibeli dengan harga Rp 3,9 miliar, namun mobil PCR milik Kabupaten Sanggau sampai saat ini baru memeriksa 67 sampel, sejak diserahterimakan ke Pemda Sanggau pada 4 November 2020. Padahal mobil tersebut diklaim bisa memeriksa 200 sampel per hari.
“Ini masih tahap uji coba. Tentu saja uji coba masih terdapat kendala-kendala kecil, tapi sejauh ini dari segi peralatan tidak ada kendala. Kita hanya kesulitan di reagen saja. Mudah-mudahan dua atau tiga hari ini bisa tiba di Sanggau dari Jakarta. Untuk hasilnya beberapa hari lalu ada sekitar 67 sampel yang sudah diperiksa. Tujuh di antaranya positif. Dan itu sudah ditindaklanjuti sebagaimana pedoman Covid-19,” kata Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting, Kamis (26/11/2020).
Dikatakannya meski memiliki kapasitas 200 sampel per hari, namun pemeriksaan tergantung pada sampel yang masuk.
“Kalau sampel yang masuk 10, 10 yang kita periksa. Kalau sampel yang masuk 100, 100 kita periksa,” ujarnya.
Pemeriksaan sampel, lanjut Ginting, mengutamakan tiga kategori yaitu: suspect, kontak erat, dan mereka yang hasil rapid testnya reaktif.
“Itu yang kita Swab. Jadi tidak lagi kita lakukan swab massal. Lebih fokus pada tiga itu,” akunya.
Ginting menjelaskan kekuarangan reagen lantaran reagen yang ada adalah reagen bawaan dari mobil PCR.
“Belum (termasuk) yang dibeli. Jadi datang satu paket dengan mobilnya. Jadi jumlahnya sangat terbatas.Yang akan datang dari Jakarta (reagennya) sebanyak 1800,” pungkasnya. (ram)