KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Peran guru sangat strategis dalam pembangunan nasional. Lantaran merekalah yang menyiapkan generasi masa depan bangsa Indonesia. Namun, di tengah pandemi global Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) ini, tidak mudah menjalankan peran mulianya itu.
“Peran guru menjadi sangat berat di tengah pandemi ini,” kata Suriansyah, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, ditemui kalimantantoday.com, di ruang kerjanya, Selasa (25/11/2020).
Sangat berat, jelas Suriansyah, karena di tengah berbagai keterbatasannya, guru harus mampu men-deliver (mengirim), menyampaikan ilmu kepada anak didiknya sesuai kurikulum yang telah ditetapkan. “Itu tantangan yang luar biasa,” ucapnya.
Keterbatasan yang dihadapi guru untuk menjalankan perannya di tengah pandemi Covid-19 ini, menurut Suriansyah, di antaranya terkait ketersediaan peralatan, kuota internet dan kemampuan mengaplikasikan teknologi digital.
“Apa yang dilakukan guru untuk tetap mendidik generasi penerus bangsa di tengah pandemi ini, merupakan pengorbanan yang melebihi dari apa yang seharusnya mereka berikan,” ujar Suriansyah.
Sementara penghargaan kepada guru di tengah Covid-19, lanjut Legislator Gerindra ini, kelihatannya belum ada yang signifikan. “Misalnya, tidak ada BLT (Bantuan Langsung Tunai) khusus kepada guru, bantuan pokok dan lainnya,” kata Suriansyah.
Alhasil, tambah dia, beban berat yang sudah dihadapi guru di situasi normal selama ini, semakin bertambah berat ketika pandemi global Covid-19 yang belum dapat dipastikan kapan akan berakhir.
“Kita harus menyadari, hanya sebagian guru yang berstatus ASN (Aparatur Sipil Negara), masih banyak yang honorer atau kontrak dengan gaji yang sangat minim,” tutur Suriansyah.
Apabila guru tidak mendapatkan perhatian khusus, kata Suriansyah, mereka akan kesulitan memenuhi kebutuhan keluarganya. “Hal akan mendorong guru untuk mencari tambahan penghasilan. Akibatnya, akan mengurangi fokus terhadap terhadap tugas utama mereka,” ingatnya.
Peringatan Hari Guru Nasional pada 25 November 2020 ini, menurut Suriansyah, merupakan momen yang tepat bagi pemerintah untuk memberikan perhatian khusus kepada guru. “Itu menjadi suatu kewajiban,” ucapnya.
Suriansyah juga berharap, komunitas-komunitas yang peduli terhadap dunia pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, memberikan perhatian khusus kepada guru, terutama di 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalbar.
“Guru belum pada tahap yang sejahtera, hanya sebagian kecil saja guru yang sudah sejahtera, sebagian besar lainnya belum sejahtera,” ingat Suriansyah.
Ia mengapresiasi keteguhan para guru yang tetap setia dan tulus terhadap peran dan fungsinya, kendati dalam situasi sulit seperti sekarang. “Selamat Hari Guru Nasional, khususnya kepada guru-guru di Kalbar, dan Indonesia pada umumnya,” tutup Suriansyah.(dik)