SANGGAU. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar bimbingan Teknis Pemasaran Ekonomi Kreatif di Kabupaten Sanggau, Rabu (14/11/2020) di Hotel Grand Narita Sanggau.
Hadir sebagai narasumber antara lain, Anggota DPR RI dari Partai Golkar, Adrianus Asia Sidot, Plt. Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disporapar) Kabupaten Sanggau, Rizma Aminin, dan Koordinator Pemasaran Musik dan Seni Pertunjukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, I Made Dodi Narindra,
Acara yang dimulai pukul 09.00 itu diikuti sekitar 80 peserta yang berasal dari pegiat ekonomi kreatif di Kabupaten Sanggau.
Dalam sambutannya, Koordinator Pemasaran Musik dan Seni Pertunjukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, I Made Dodi Narindra mengatakan, saat ini bangsa kita masih mengandalkan sumber daya alam sebagai sumber utama devisa negara yang lambat lain makin menipis dan tidak dapat diperbaharui.
“Ekonomi kreatif adalah salah satu sumber baru yang dapat berpotensi untuk kita jadikan kekuatan ekonomi Indonesia di masa depan,” ungkap Dodi Narindra.
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR Adrianus Asia Sidot mengatakan, ekonomi kreaf saat ini dijadikan program unggulan. Dikatakan, banyak peluang yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif.
“Melalui bimtek ini, saya harap ada pemahaman dari pelaku usaha untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Nah, Masalah yang sering dihadapi itu ada di pemasaran baik itu design, packaging maupun branding-nya. Ini yang masih perlu sentuhan dan bimbingan agar produk yang dihasilkan layak dipasarkan,” kata Adrianus.
Ia menyampaikan, Komisi X terus mendorong Kemenparekraf mengembangkan tujuh belas subsektor ekonomi kreatif. Sebab, pemerintah memproyeksikan pariwisata dan ekonomi kreatif akan menjadi sektor unggulan, menggantikan sektor minyak dan gas bumi.
“2055 ekraf ini diproyeksikan menjadi sektor unggulan menggantikan migas. Kita harus bersiap untuk itu. Bagaimana men-design, packaging dan mem-branding produk kreatif menjadi layak jual,” pungkasnya.
Sebelum digelar, para peserta lebih dulu menjalani Rapid Tes. Hal itu sebagai upaya pencegahan Covid-19. Penerapan protokol kesehatan juga tetap diutamakan selama kegiatan. (ram)