KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Selama masa pandemi global Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), dapat dipastikan penderita penyakit lain kurang terdeteksi. Lantaran masyarakat di Provinsi Kalbar enggan pergi berobat ke Fasilitas Kesehatan (Faskes).
“Pantauan kami di lapangan, masyarakat takut pergi berobat ke RSUD Soedarso karena takut dinyatakan positif Covid-19,” ungkap Sy Ishak Ali Almuthahar, Anggota DPRD Provinsi Kalbar, kemarin.
Ketakutan masyarakat tersebut tentunya tidak lepas dari semakin banyaknya masyarakat yang menderita penyakit lain, begitu masuk Faskes langsung dinyatakan positif Covid-19.
Ishak berharap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar menyikapi permasalahan tersebut. “Khususnya di RSUD Soedarso, menurut laporan masyarakat, kalau ingin berobat, masuk IGD dulu, harus di-swabtest dulu, langsung diisolasi di ruang Covid-19 yang disediakan Gugus Tugas,” ujarnya.
Selain mempertanyakan prosedur yang membuat masyarakat takut itu, Ishak juga mempertanyakan penanganan pasien positif Covid-19 yang meninggal di RSUD Soedarso.
“Khusus yang beragama Islam, apakah sudah menggunakan aturan-aturan Fardhu Kifayah yang benar,” ucap Ishak.
Evaluasi, menurut dia, tentu perlu dilakukan Pemprov Kalbar terkait persoalan tersebut, dan menegur petugas medis yang tidak memperhatikan kaidah agama dalam pengurusan jenazah.
“Jangan sampai salah memandikan dan mengkafani jenazah pasien atau masyarakat yang beragama Islam,” ingat Ishak.
Selain itu, Ishak kembali mengingatkan, agar RSUD Soedarso dan RS lainnya di Kalbar tidak langsung memvonis pasien meninggal karena Covid-19.(dik)