SANGGAU. Dalam dua pekan saja, menyelundupan 20 kilo narkoba jenis sabu berhasil digagalkan TNI/Polri dari jalur tikus di daerah perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau. Ketua Komisi I DPRD Provinsi Kalbar, Angeline Fremalco mengapreseasi kinerja aparat. Itu ia ungkapkan dalam kunjungannya ke Kabupaten Sanggau, Selasa (6/10/2020).
“Kita apreseasi. Yang ketangkap ini segini, yang kemarin-kemarin itu yang lewat berapa banyak,” kata Angeline Fremalco kepada wartawan.
Ia mengaku pernah membicarakan terkait penyelundupan narkoba tersebut ketika awal-awal dilantik menjadi Anggota DPRD Proinsi Kalbar periode 2019-2024.
“Kami sudah sempat ke Entikong. Memang kita tidak bisa pungkiri, kita ini perbatasan antar negara, pintu masuknya itu salah satunya di Sanggau. Jadi kita sempat mencermati itu dan menyampaikan itu pada saat itu kita rapat bersama. Waktu itu kita sampaikan juga ke TNI yang merupakan garda terdepan, bahwa banyak di jalan tikus, sehingga dalam pemeriksaan pasti adanya miss ataupun kendala-kendala yang pada akhirnya terlewatkan dan ada yang lepas. Kedepannya, kita harap ada penambahan kekuatan di sana,” ungkap Angel, sapaan akrabnya.
Untuk meminimalisir penyelundupan narkoba, Angel menegaskan bukan hanya dari Pemkab dan Pemprov. Terlebih menjaga batas negara merupakan kewenangan pemerintah pusat.
“Tentu kita juga akan menyampaikan kepada pemerintah pusat, mungkin diperlukan personel tambahan. Karena jalur tikus ini luar biasa banyaknya. Ini yang ketangkap segini, yang lewat berapa. Ini yang menjadi kekhawatiran kita juga. Narkoba ini bencana nasional, karena merusak masa depan generasi penerus bangssa. Ini harus dioptimalkan pemerintah kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat. Mudah-mudaha kedepan tak terjadi lagi. Kita berharap aparat tidak lengah,” beber Angel.
Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot juga menegaskan, peran serta semua pihak, termasuk masyarakat sangat diperlukan dalam memberantas narkoba.
“Karena untuk memberantas narkoba ini, tidak hanya terletak pada tangan polisi, tentara, tapi kita semua. Kalau masyarakatnya masih juga mau bermain-main, tak memikirkan nasib bangsa ini dan mencari keuntungan pribadi, itu masalah,” ujar Ontot. (ram)