SANGGAU. Bupati Sanggau, Paolus Hadi kembali mengingatkan masyarakat dan pelaku usaha di Kabupaten Sanggau agar mematuhi protokol kesehatan (prokes) agar tidak muncul kasus baru Covid-19.
“Sekali lagi saya ingatkan. Kita sudah sosialisasi terus kepada pihak-pihak. Tanggal 1 Oktober kita lakukan langsung penegakan disiplinnya dengan sanksi yang sudah ditetapkan dalam Perbup 47 Tahun 2020. Kepada masyarakat Sanggau, baik pribadi maupun lembaga atau pelaku usaha, patuhi Perbup. Jangan kita berdebat,” tegas PH, Selasa (22/9/2020).
Bupati Sanggau dua periode ini mengatakan, ketika sanksi sudah diterapkan akan ada aturan lain yang mengikuti.
“Kalau tidak patuh dengan petugas, melawan petugas apalagi sampai mencederai petugas, ada sanksi pidana. Tapi saya percaya orang Sanggau tidak begitu,” ujar PH.
Bupati menyebut, pemerintah mendorong agar usaha tetap produktif di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum mereda. Karenanya pelaku usaha juga harus mendukung pemerintah. Memastikan tidak ada kerumunan di lokasi usaha dan selalu memfasilitasi penerapan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker.
“Saya minta dengan hormat siapkan seluruh yang berkaitan dengan protokol kesehatan. Tempat usahanya jangan dibiarkan orang ngumpul-ngumpul, tidak pakai masker. Berikutnya harus menyiapkan bagaimana orang datang bisa cuci tangan dan jaga jarak. Pekerjanya juga harus dilindungi, jangan malah tidak pakai masker,” imbuh PH.
Menurut Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sanggau ini, status zona hijau bukan berarti tidak melakukan upaya-upaya pencegahan.
“Kita harus melindungi kita dan orang lain. Kalau kita zona hijau bukan berarti kita harus bahagia lalu tidak mau melakukan apa-apa. Kita harus banyak tracking juga untuk memastikan orang Sanggau tidak terkena. Perlindungan diri itu yang utama,” ucapnya.
Untuk itu, PH mengajak semua pihak memiliki kesadaran sendiri akan pentingnya protokol kesehatan dalam mencegah penularan Covid-19.
“Ayolah kita kompak, jangan lagi semua merasa ndak punya peran. Kalau kita patuh karena takut aturan ndak keren. Tapi patuh karena kita tahu aturan dan kita merasakan itu adalah kepentingan pribadi kita dan orang lain, itu baru keren. Berarti ndak terpaksa. Memang dengan situasi pola hidup baru ndak enak juga pakai masker setiap hari, tapi lama-lama saya yakin jadi biasa,” bebernya. (ram)