Jumat , 22 November 2024
Home / NEWS / Budidaya Ikan/Udang Sangat Potensial Dongkrak PAD Kalbar

Budidaya Ikan/Udang Sangat Potensial Dongkrak PAD Kalbar

Suriansyah

 

KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Sektor perikanan dan kelautan di Provinsi Kalbar, terutama di bidang budidaya ikan atau udang laut dan air payau, sangat potensial untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Peluangnya masih sangat besar, karena kita punya garis pantai yang sangat panjang,” kata Suriansyah, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, ditemui di ruang kerjanya, Selasa (08/09/2020).

Suriansyah berkesimpulan demikian setelah bersama Komisi II DPRD Provinsi Kalbar on the spot ke Balai Budidaya Ikan Sentral (BBIS), fasilitas pembenihan ikan atau udang laut dan air payau di Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Kota Singkawang.

Legislator Gerindra ini mengungkapkan, BBIS tersebut sudah mampu menghasilkan beberapa jenis ikan atau udang yang sanggup memenuhi kebutuhan lokal. “Seperti Ikan Nila Salin, Ikan Bandeng, Udang Windu dan Udang Paname,” ujar Suriansyah.

Komoditas yang dihasilkan BBIS itu, lanjut Suriansyah, bisa dimanfaatkan para nelayan di Kalbar seperti Singkawang, Sambas, Kubu Raya, Ketapang dan lainnya.

“Kemampuan fasilitas pembenihan ini tentunya harus dimanfaatkan, masyarakat bisa membelinya, karena komoditas yang dihasilkan balai ini cukup baik,” ucap Suriansyah.

Selain sanggup memenuhi kebutuhan lokal, Suriansyah menilai, keberadaan BBIS juga berpeluang meningkatkan PAD. “Melalui penjualan benih-benih tersebut, Dinas Perikanan dan Kelautan bisa memperoleh retribusi daerah,” katanya.

Ini tentu sangat potensial, tambah dia, lantaran produktivitas fasilitas untuk pembenihan tersebut masih sangat mungkin untuk terus ditingkatkan.

“Apabila dana operasional yang diberikan cukup memadai untuk balai pembenihan, maka retribusi daerah yang nilainya lebih dari Rp100 Juta itu bisa ditingkatkan lebih baik lagi,” ujar Suriansyah.

Selama ini, ungkap dia, BBIS menghasilkan sekitar 4 Juta ekor benih Ikan Nila Salin, sekitar 900 Ribu ekor benih Udang Windu. “Jumlah ini masih bisa ditingkatkn lagi, apabila biaya untuk kegiatannya memadai,” tegas Suriansyah.

Selain dapat memenuhi kebutuhan nelayan lokal, kata Suriansyah, pangsa pasarnya di luar negeri juga masih terbuka lebar. “Seperti Udang Windu, bisa untuk orientasi ekspor,” pungkasnya.(dik)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *