SANGGAU. Masa bakti 25 dokter intership di Kabuapten Sanggau berakhir lebih cepat dua bulan dari yang dijadwalkan. Bupati Sanggau, Paolus Hadi resmi melepas ke 25 dokter tersebut pada Kamis (3/9/2020) di aula lantai I kantor Bupati Sanggau.
“Hari ini saya melepas 25 dokter intership yang ditugaskan di Sanggau. Harusnya mereka 12 bulan, tapi karena situasi Covid-19 jadi mereka 10 bulan di Sanggau. Mereka ditempatkan di dua lokasi: RSUD M.Th. Djaman, dan RS Parindu. Berselang beberapa bulan mereka juga ditempatkan di RS Entikong dan Puskesmas Kapuas,” kata PH, sapaan Paolus Hadi usai acara.
Tugas para dokter itu di Sanggau kini sudah selesai. PH, sapaan Paolus Hadi mengaku hanya memberi semangat.
“Bahwa sekaranglah dokter itu teruji betul jiwa korsanya. Janji dokternya. Bagaimana kita melihat kebutuhan akan dokter itu penting. Dan saya berpesan kepada mereka jiwai tugasnya. Dengan adanya pandemi ini saya berharap mereka semakin orang yang dibutuhkan masyarakat,” kata PH.
Sebanyak 25 dokter tersebut berasal dari empat universitas di Indonesia, yaitu: Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) Jakarta, Universitas Muhamadiyah Surakarta, dan Universitas Taruma Negara.
Soal apakah dokter tersebut akan kembali ke Sanggau, mengingat saat ini Sanggau masih kekurangan dokter, PH mengatakan, itu tergantung hak masing-masing mereka. Pastinya Pemkab Sanggau membuka peluang untuk dokter datang ke Sanggau
“Tapi saya juga sudah bilang, kalau ada yang mau balik ke Sanggau silakan. Biasanya kalau sudah minum air kapuas, akan balik lagi. Intinya kita butuh,” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting, mengucapkan selamat kepada seluruh dokter intership yang telah menyelesaikan tugasnya itu.
“Kita mengucapkan selamat seluruh peserta dokter intership untuk periode 2019-2020, angkatan keempat sebanyak 25 orang. Mereka sudah melaksanakan program sejak November 2019. Seharusnya selesai November 2020. Tapi karena situasi Covid akhirnya dipercepat,”.
Ginting mengatakan program dokter intership dilaksanakan setiap tahunnya. Ia memprediksi jumlahnya akan terus bertambah setiap tahun jika situasi normal.
“Kita berteriakasih kepada Kementerian Kesehatan dalam hal ini IDI yang menetapkan kita sebagai wahana penempatan mereka,” ucap Ginting.
Melaui Dinas Kesehatan, Pemda Sanggau juga memberikan insentif kepada para dokter tersebut.
“Kita menyiapkan tempat tinggal yang sederhana bagi yang di Puskesmas. Begitu juga kita memberikan insentif sesuai kemampuan daerah. Kalau di RS Rp 2 juta, kalau di Puskesmas Rp 1,5 juta,” pungkasnya. (ram)