KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Lantaran kasus baru Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) terus bermunculan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalbar dituntut untuk memperluas pendeteksian virus yang kali pertama ditemukan di Wuhan, China ini.
“Pak Gubernur harus meminta Bupati dan Wali Kota se-Kalbar untuk memperluas proses pendeteksiannya,” kata Suriansyah, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Selama ini, ungkap Suriansyah, proses pendeteksian Covid-19 melalui Swab Test atau Polymerase Chain Reaction (PCR) hanya dilakukan di pusat-pusat perkotaan. Kalau di tingkat kabupaten, hanya sampai beberapa titik di tingkat kecamatan.
“Padahal daerah kita ini memiliki perbatasan yang banyak jalur tikusnya, dikhawatirkan menjadi pintu masuk orang-orang yang positif Covid-19,” ucap Suriansyah.
Legislator Kalbar Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Sambas ini mengingatkan, selain berbatasan darat dengan negara Malaysia, Kalbar juga berbatasan dengan provinsi lainnya.
“Pendeteksian Covid-19 di daerah perbatasan ini harus lebih diperketat. Supaya mereka yang masuk tidak menyebarkannya ke masyarakat lain di Kalbar,” harap Suriansyah.
Baru-baru ini, lanjut Suriansyah, Gubernur Kalbar Sutarmidji sudah meminta setiap kabupaten/kota mengirim 200 sampel untuk swab test per pekan.
Ia menyambut baik langkah tersebut. Lantaran dengan semakin banyak menjaring orang yang potensial menyebarkan Covid-19, tentu akan lebih baik. “Tetapi pengambilan sampelnye harus terus diperluas,” ucap Suriansyah.
Selain itu, Legislator Partai Gerindra ini juga berharap pendeteksian Covid-19 di Bandar Udara (Bandara), Pelabuhan dan Terminal lebih diperketat. “Kemungkinan meningkatnya kasus Covid-19 di Kalbar karena dibawa penumpang pesawat, kapal atau bus,” ujar Suriansyah.
Limpahan kasus Covid-19 dari daerah lain tentu sangat mengganggu Kalbar, makanya harus diwaspadai. “Mungkin saja mereka yang datang ke Kalbar tidak menjalani Swab Test atau PCR di daerah asalnya,” ingat Suriansyah.(dik)