KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia (RI) mudah-mudahan menjadi momentum bagi Provinsi Kalbar untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi dan keluar dari masalah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
“Keluar dari masalah ini bukan berarti menganggap Covid-19 selesai. Keluar ini dalam artian kita tetap mematuhi protokol kesehatan,” kata Sutarmidji, Gubernur Kalbar, ditemui usai Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-75, di Kantor Gubernur Kalbar, Senin (17/08/2020).
Kalau semua orang memakai masker dan menerapkan physical distancing (menjaga jarak) minimal 2 meter, kata Midji -sapaan Sutarmidji- tentu tidak akan terjadi penularan Covid-19 walaupun di antara mereka sudah ada yang positif. “Harus pakai masker kalau kita mau bangkit untuk tidak terpuruk,” tegasnya.
Seperti diketahui, kendati masih di atas rata-rata Nasional, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalbar merosot hingga di titik minus 3,4 persen. “Mudah-mudahan dengan adanya percepatan, kita bisa bangkit,” harap Midji.
Di tengah upaya percepatan dalam memulihkan perekonomian, Midji juga berharap, Pemerintah Kabupaten/Kota mengirimkan 150 sampai 200 PCR atau Swab Test per pekan.
“Supaya daerah tetap ingat (bahwa pandemi Covid-19 ini masih berlangsung-red). Sekalipun Zona Hijau, dalam artian tidak punya kasus, kita tetap harus waspada,” jelas Midji.
Tidak ada jaminan, lanjut Midji, kalau Zona Hijau itu aman dari pandemi Covid-19. “Belum ditemukan saja kasusnya. Sekarang Zona Hijau, nanti bisa jadi zona lain,” ingatnya.
Kewaspadaan ini selalu Midji ke depankan. Bahkan mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini sampai mengabaikan beberapa pendapat pakar atau bahkan Menteri Kesehatan (Menkes).
“Menkes berpendapat OTG (Orang Tanpa Gejala) kalau sudah 10 hari bisa dinyatakan sembuh tanpa dilakukan sesuatu. Tetapi saya tidak mau, setelah 10 hari tetap Swab Test. Ternyata ada yang positif. Nah, bayangkan kalau kita ikuti instruksi menteri,” cerita Midji.
Memang kemungkinan atau peluang OTG untuk menularkan Covid-19 sangat kecil. “Tetapi kalau dia tidak mau memakai masker, kan tetap bahaya,” ingat Midji.
Sekecil apapun kandungan virus dalam tubuh, menurut Midji, masih bisa menular ke orang lain. “Berbeda dengan bakteri yang kalau tidak bersentuhan tidak apa-apa,” pungkasnya.(dik)