KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Seolah menjawab obrolan-obrolan miring di Warung Kopi (Warkop), Gubernur Kalbar, Sutarmidji atau karib disapa Midji memastikan, tidak ada tanahnya yang terkait rencana pembebasan lahan dan penjualan aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar.
“Insya Allah tidak ada tanah saya di situ,” ucap Midji, ditemui usai Paripurna Nota Penjelasan terhadap Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Tahun Anggaran (TA) 2021, di Balairungsari DPRD Provinsi Kalbar, Senin (03/08/2020).
Midji menjelaskan, pembebasan lahan untuk pembangunan Jembatan Kapuas III sebetulnya suatu kewajiban sejak 2014. “Setiap tahun dianggarkan, tetapi tidak dibelikan, dialihkan ke pembangunan lain,” ungkapnya.
Ia pun menginginkan, rencana pembebasan lahan tersebut segera dituntaskan. “Saya maunya tahun depan harus tuntas. Bukan berarti di situ banyak tanah Gubernur,” tegas Midji.
Terkait pembebasan lahan itu, kata Midji, harganya ditentukan Tim Appraisal. “Sesuau aturan, mereka nanti yang menilai. Saya tidak terlibat,” jelasnya.
Demikian pula terkait rencana penjualan aset Pemprov Kalbar berupa tanah dan bangunan. “Kalau dibiarkan saja kan (aset daerah itu-red) tidak produktif. Bagus dijual untuk pembebasan lahan Jembatan Kapuas III. Sehingga produktif jadinya,” jelas Midji.
Penjualan aset daerah ini, lanjut Midji, sebenarnya hanya memindahkan; ini dijual, kemudian beli di sana. “Tanah yang kita jual, mungkin bisa dibangun oleh swasta yang membelinya untuk hal-hal yang produktif,” pungkasnya.(dik)