Jumat , 22 November 2024
Home / HEADLINE NEWS / Legislator Kalbar Minta Kaji Ulang Rencana Masuk Sekolah 1 Agustus 2020

Legislator Kalbar Minta Kaji Ulang Rencana Masuk Sekolah 1 Agustus 2020

Siswa SMA/Ilustrasi

 

KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar untuk memulai proses belajar mengajar secara tatap muka langsung (masuk sekolah) per 1 Agustus mendatang, patut ditinjau atau dikaji kembali. Lantaran sangat riskan terhadap penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Seperti di Inggris, ketika memutuskan untuk membuka sekolah-sekolahnya, jumlah kasus Covid-19 langsung meledak. Sehingga harus ditutup kembali

Foto: Tony Kurnadi

”Saat pandemi ini, untuk anak didik kita, jangan menggunakan kebijakan coba-coba,” kata Tony Kurniadi, Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Kalbar, ditemui di ruang kerjanya, Kamis (23/07/2020).

Terkait proses belajar mengajar secara tatap muka saat pandemi ini, menurut Tony, Pemprov Kalbar dapat mengambil pelajaran dari kejadian di negara-negara maju.

”Seperti di Inggris, ketika memutuskan untuk membuka sekolah-sekolahnya, jumlah kasus Covid-19 langsung meledak. Sehingga harus ditutup kembali,” ungkap Tony.

Legislator PAN ini mengingatkan, Pemprov Kalbar jangan terlena dengan status Zona Hijau atau tingginya tingkat kesembuhan Covid-19, sampai harus membiarkan anak didik bertatap muka langsung. “Sayangilah anak-anak didik kita ini seperti anak-anak kita,” harap Tony.

Ia masih berharap, proses belajar mengajar Dalam Jaringan (Daring) yang berlangsung sejak awal-awal pandemi Covid-19 ini, terus dilanjutkan.

“Karena faktanya, sampai hari ini Covid-19 masih melanda dan belum disepakati dunia internasional terkait vaksin untuk mencegahnya,” ujar Tony.

Proses belajar mengajar secara Daring, kata Tony, memang cukup membebani orangtua pelajar. “Makanya pemerintah jangan melepas beban tersebut begitu saja,” pintanya.

Saat sekolah Daring berlangsung, lanjut dia, pemerintah bisa membuatkan program untuk bantuan sosial di bidang pendidikan. “Terutama untuk yang membutuhkan, misalnya untuk membeli kuota dan lainnya,” papar Tony.

Legislator Kalbar Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Sambas ini juga berharap peran serta provider seluler untuk mendukung proses belajar mengajar online ini.

Selama ini, kata Tony, provider seluler sudah banyak menikmati keuntungan dari para penggunanya yang terus bertambah dari waktu ke waktu.

“Nah saat pandemi seperti sekarang hendaknya memberikan kemudahan. Misalnya dengan membuat program menggratiskan kuota atau bonus-bonus kuota untuk orangtua pelajar,” harap Tony.

Guna menjalankan program-program tersebut, Tony menyarankan, langsung berkoordinasi dengan Kepala Desa atau Ketua RT. “Karena mereka lebih mengetahui kondisi warganya,” pungkasnya.(dik)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *