KALIMANTAN TODAY, LANDAK – Bupati Landak Karolin Margret Natasa turun langsung menyalurkan bantuan korban banjir di Kecamatan Mandor, Jum’at (24/07/20). Bantuan yang diberikan yaitu berupa beras sebanyak 1.166 kg yang disalurkan kepada desa terdampak banjir beberapa waktu lalu yakni Desa Sidas, Desa Mandor, Desa Salatiga dan Desa Ngarak.
Saat penyaluran bantuan, Bupati Landak menyampaikan rasa prihatinnya terhadap para korban bencana banjir. Untuk itu dengan kemampuan yang ada pemerintah telah berupaya menyediakan bantuan untuk meringankan beban para korban yang terdampak bencana banjir.
“Semoga apa yang kami bawa hari ini walaupun tidak seberapa nilainya bermanfaat bagi ibu bapak dalam situasi bencana, menurut saya tidak ada masalah dari mana datangnya, yang penting ada bantuan untuk bergotong royong membantu ibu bapak dalam menghadapi musibah,” terang Karolin.
Bupati Landak mengungkapkan memang dalam situasi pandemi COVID-19 situasi keuangan negara terganggu, sehingga ada beberapa daerah yang belum diberikan bantuan, karena pemberian bantuan pertama diprioritaskan pada daerah yang terdampak cukup parah.
“Kami prihatin dengan situasi yang dihadapi oleh Bapak Ibu, jadi seperti yang lain kami juga berfikir dan tidak mungkin juga tidak bantu dan menutup mata, kebetulan juga ada bantuan dari Bank Kalbar, ini merupakan hasil koordinasi yang Saya lakukan,” ungkap Karolin.
Terkait bencana banjir yang terjadi beberapa waktu lalu, Karolin mengajak semua pihak mulai dari pemerintah hingga masyarakat untuk terus waspada. Mengingat bencana ini bisa datang kapan saja sehingga upaya pencegahan dinilai sangat penting.
“Pengalaman ini harus membuat kita menjadi lebih hati-hati, jadi kita harus waspada. Desa harus punya peta-peta rawan bencana. Jadi harus mengerti daerahnya berapa dusun, daerah mana saja yang rawan bencana, bencananya apa saja. Kalau ditempat kita yang rawan itu longsong, banjir, dan puting beliung,” ujar Karolin.
Dalam kesempatan ini Bupati Landak juga mengingatkan desa agar mengalokasilan anggaran yang bersumber dari dana desa khusus untuk penanganan bencana.
“Artinya kedepan desa juga harus punya dana cadangan untuk bencana. Karena sekarang ada dana desa, dan peraturan bupati untuk itu sudah ada. Aturan tentang penggunaan dana desa sudah saya lengkapi sehingga desa punya dana cadangan,” pungkas Bupati Landak. (*)a