KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Guna menentukan mana saja aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar yang lebih baik dijual atau dipertahankan, Panitia Khusus Penjualan Barang Milik Daerah atau Pansus Aset akan melakukannya dengan penuh kehati-hatian.
”Produktif atau tidaknya suatu aset daerah tentu akan menjadi pertimbangan kita,” kata Irsan, Anggota Pansus Aset DPRD Provinsi Kalbar, ditemui di tempat kerjanya, Senin (20/07/2020).
Olehkarenanya, jelas Irsan, Pansus Aset bukan hanya memerlukan rincian beberapa aset yang diusulkan Pemerintah Pemprov (Pemprov) Kalbar untuk dilepas. “Aset-aset lainnya juga mesti kita kaji,” ucapnya.
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalbar ini mengatakan, aset-aset produktif yang berkontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) tentu harus dipertahankan.
”Kalau memang aset-aset itu tidak produktif namun bernilai besar, untuk apa kita simpan. Lebih bagus kita lelang dan hasilnya digunakan untuk pembangunan yang kira-kira memberikan keuntungan bagi masyarakat Kalbar secara umum,” papar Irsan.
Aset-aset yang tidak terlalu penting atau hanya menjadi beban daerah, lanjut Irsan, memang semestinya dilepas saja, lantaran masih banyak kebutuhan penting lainnya.
”Apalagi ke depan Pemprov Kalbar akan melakukan pembangunan-pembangunan yang sudah barang tentu membutuhkan dana yang cukup besar,” ucap Irsan.
Termasuk membiayai pembebasan lahan untuk pembangunan jembatan yang menjadi proyek strategis nasional di Provinsi Kalbar.
”Seandainya anggaran tidak mencukupi untuk pembebasan lahan tersebut, tidak ada salahnya Gubenur mengusulkan penjualan aset, kita dukung,” tutur Irsan.
Sepanjang, tegas dia, aset itu dinilai tidak terlalu penting atau tidak produktif. ”Tentunya kita inventarisir dulu sejauhmana kondisi aset-aset itu,” ujar Irsan.
Sementara ini, kata Irsan, aset yang diusulkan untuk dilepas itu belum diketahui berapa persen dari total aset Pemprov Kalbar. ”Melalui rapat Pansus Aset nanti kita akan mengetahui riilnya,” tutupnya.(dik)