Jumat , 22 November 2024
Home / NEWS / Namanya Tak Terdaftar di PPDP via Online, Paman Siswi: Dia Kecewa dan Tak Mau Sekolah

Namanya Tak Terdaftar di PPDP via Online, Paman Siswi: Dia Kecewa dan Tak Mau Sekolah

Paman siswi asal Penyeladi Hilir yang gagal mendaftar via online, Mardiansyah—Kiram Akbar

 

KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDP) via online di Kabupaten Sanggau tak berjalan maksimal. Kekecewaan terhadap pendaftaran via online justeru membuat kecewa salah seorang siswa asal Penyeladi Hilir, Riski Minta Pratama.

Paman Riski, Mardiansyah mengatakan, saking kecewanya, Riski enggan lagi bersekolah. Kepada awak media, iapun menceritakan kekecewaan tersebut berawal ketika Riski sukses mendaftar secara online ke SMAN 2 Sanggau, namun setelah di-croschek rupanya nama Riski justeru tak terdaftar.

“Dia mendaftar via online tanggal 8, sukses. Begitu di-croschek namanya tidak terdaftar. Jadi kita minta solusi kepada operator. Operator mengatakan ke SMAN 1 dan SMAN 2. Tapi kan pendaftaran belum finish. Jadi saya minta solusi. Saya mau bagaimana caranya update manual. Tapi ditolak dan dibilang, ‘ini online pak’. Kalau online tidak diterima di SMAN 2, kan bisa daftar ke SMAN3. Tapi ini namanya tak terdaftar,” kesal Mardiansyah, Rabu (1/7/2020).

Dikatakannya, Riski pun kecewa. Bahkan kata Mardiansyah, Riski sudah enggan bicara soal sekolah, meski masih mau berinteraksi dengan orang lain.

“Dia sekarang tak mau banyak bicara tentang sekolah. Maka dia (Riski) bilang ndak usah diurus lagi lah. Saya tidak akan sekolah. Itu pernyataan dia,” ungkap Mardiansyah.

Ia pun mengeluhkan minimnya sosialisasi terkait PPDB via online terebut. “Waktu saya suruh dia ke sekolah, tidak ada panitia yang bertanya, kamu mau sekolah kemana, paham tidak dengan online. Tidak ada,” pungkaasnya.

Minimnya sosialisasi juga jadi sorotan pemerhati pendidikan Kabupaten Sanggau, Suryadi Ishak. Ketersediaan infrastruktur pendukung PPDB via online diniilainya belum mumpuni.

“Masih banyak masalah terkait aplikasi yang digunakan belum sepenuhnya online. Hanya sebatas mendaftarkan siswa siswa saja. Belum masuk pada seleksi di situ. Ini kan berkaitan dengan infrastruktur akses internet yang ada, khususnya di Kabupaten Sanggau. Belum mencapai seluruh pengguna,” terang Suryadi, Rabu (1/7/2020).

Bahkan menurutnya aplikasi yang digunakan masih uji coba. Belum sepenuhnya online. Dan belum siap basis datanya.

“Basis data yang saya maksud, apabila calon siswa lulus SMP mau masuk ke SMA, berarti basis data yang terlebih dulu disiapkan dalam aplikasi itu adalah, data-data siswa yang lulus SMP yang lulus tahun ini sudah tersedia dalam server aplikasi itu, sehingga bisa menentukan kriteria, baik secara zonasi berdasarkan KK, secara prestasi dilihat dari nilai rata-rata. Atau prestasi di bidang olahraga,” bebernya.

“Ada satu hal lagi yang memang kami temukan, di situ ada juga disebutkan kriteria anak guru, ada kami lihat di salah satu sekolah. Tapi yang jelas PPDP belum siap lah,” tambah Suryadi.

Yang membuatnya khawatir adalah, jangan sampai ketika tak bisa mendaftar secara online, sementara offline tak diterima, justeru menambah anagka putus sekolah di Kabupaten Sanggau.

“Sedangkan undang-undang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Setiap warga negara. Jadi bukan hanya yang pintar saja,” tegas Suryadi. (Ram)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Dinkes Akui Prevalensi Stunting di Sanggau Fluktuatif, Ini Penyebabnya

    KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pemda Sanggau terus berupaya  menekan dan mengatasi stunting. Hanya saja, hingga …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *