KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK–DPRD Provinsi Kalbar menyesalkan pernyataan Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono yang menuding perancang Lambang Negara Garuda Pancasila, Sultan Hamid II Alkadrie sebagai pengkhianat.
“Beliau (Hendropriyono-red) itu kan tokoh nasional, mantan TNI, Kepala BIN, petinggi negara, sangat disayangkan mengeluarkan pernyataan yang meresahkan masyarakat. Apalagi di YouTube itu dia bernada rasis,” kata Sy Amin Muhammad Assegaf, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, ditemui di ruang kerjanya, Senin (15/06/2020).
Seperti diketahui, dalam cuplikan video wawancara berdurasi 6 menit yang diunggah ke YouTube Channel Agama Akal TV, Hendropriyono menyebut Sultan Hamid II Alkadrie sebagai pengkhianat.
Mantan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) tersebut menyatakan Sultan Hamid II bukan pejuang, menyusul gencarya pesan WhatsApp terkait pengusulan perancang Garuda Pancasila itu sebagai pahlawan nasional.
Tudingan Hendropriyono terhadap Sultan Pontianak itu tentunya membuat masyarakat geram. “Sebelum menyatakan demikian, semesti beliau (Hendropiyono-red) meneliti dan menelaah sejarah dengan baik,” kata Amin.
Patut disadari, lanjut Amin, kasus dugaan keterlibatan Sultan Hamid II atas pemberontakan Westerling di masa pemerintahan Bung Karno itu sudah disidangkan dan tidak terbukti.
Kalaupun Sultan Hamid II sampai dipenjara, menurut Amin, hal itu lebih karena perbedaan pandangan politik antara Bung Karno dengan Sultan Hamid II terkait perubahan bentuk negara kala itu, dari Federal (Republik Indonesia Serikat) atau RIS ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kalaupun dinilai tidak memenuhi persyaratan administrasi untuk menjadi pahlawan nasional, jangan sampai mendiskreditkan Sultan Hamid II seperti itu,” ujar Amin.
Dalam kondisi seperti sekarang, kata Amin, seharusnya sebagai seorang tokoh nasional, mengeluarkan statement yang tidak mengganggu kondusifitas daerah dengan menyebut orang yang berjasa merancang Garuda Pancasila sebagai pengkhianat.
“Sekarang sudah banyak organisasi-organisasi berisikan pemuda yang sudah melek politik. Dengan pernyataan (Hendropriyono) seperti itu, hanya membuat situasi tidak kondusif,” pungkas Amin.(dik)