KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Meski di tengah wabah Coronavirus Desease (COVID-19) yang belum mereda, perjuangan untuk membebaskan Kabupaten Sanggau dari rabies terus dilakukan. Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Sanggau menggelar pelatihan vaksinator rabies se-Kabupaten Sanggau, Senin (15/2/6/2020) pagi di hotel Meldy, Kota Sanggau.
Pelatihan laksanakan dua gelombang. Gelombang pertama 15-16 Juni 2020. Gelombang kedua 17-18 Juni 2020.
“Pesertanya cukup banyak kita undang dari TNI, Polri, PPL, pemuda desa, pemuda tani, wanita tani yang tersebar di 15 kecamatan. Target kita 150 orang. Hari ini 70 orang. Mungkin (sisanya) akan dilakukan pada gelombang kedua,” kata Kepala Disbunnak Kabuapten Sanggau, Syafriansyah, Senin (15/6/2020).
Syafriansyah berharap para peserta dapat menjadi vaksinator untuk hewan-hewan penular rabies seperti anjing, kucing, musang maupun monyet.
“Khusus untuk tahun 2020, perkembangan data terakhir yang masuk ke kita, dengan koordinasi Dinas Kesehatan ada sebanyak 329 gigitan kasus. Tersebar di semua daerah. Memang ini belum tentu rabies, tapi kita melihat potensi penularan rabies masih ada. Oleh karena itu kita memastikan masyarakat itu aman, kita harus vaksin hewan-hewan tersebut,” terangnya.
Sementara dalam hal sosialisasi dan koordinasi, Syafriansyah mengaku melibatkan banyak unsur, termasuk tokoh adat dan tokoh agama.
“Terutama dalam tahap sosialisasi, memberikan pemahaman masyarakat, bahwa tujuan kita memvaksin ini, supaya hewan peliharaan sehat. Jangan sampai yang menularkan penyakit, baik pada diri sendiri maupun orang lain,” ungkapnya.
Vaksinasi, sebut Safriansya merupakan langkah pertama membasmi rabies. “Sudah kita lakukan tiga tahun berturut-turut. Kemudian kita juga melaksanakan sosialisasi, bulan Januari, Februari, sebelum wabah COVID,” sebutnya.
Ia menyebut awalnya pelatihan vaksinator tersebut digelar pada April. Penyebaran wabah COVID-19 membuat pelaksanaannya diundur.
“Terpaksa apa yang sudah kita schedule-kan kita reschedul-kan. Ini sudah tak bisa ditunda-tunda lagi. Kita jangan sampai kecolongan. Jangan sampai ada warga Sanggau meninggal sia-sia karena rabies,” tekadnya. (Ram)