Sabtu , 23 November 2024
Home / NEWS / Kodam XII/Tpr Serahkan Bantuan Almatkes untuk Tenaga Medis di PLBN Entikong

Kodam XII/Tpr Serahkan Bantuan Almatkes untuk Tenaga Medis di PLBN Entikong

Foto—-Dandim 1204/Sgu Yang Diwakili Pasilog Kodim1204/Sanggau Kapten Arm Dulloh Saat Menyerahkan Bantuan Almatkes Kepada Petugas Yang Bertugas di Perbatasan Entikong—ist

 

SANGGAU. Pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19) yang tengah mewabahnya di Indonesia tidak menyurutkan jiwa sosial masyarakat Indonesia untuk saling memberikan bantuan ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong yang merupakan pintu masuk dua Negara antara Indonesia-Malaysia.

Begitu juga halnya yang dilakukan jajaran TNI Kodam XII/Tpr. Mereka memberikan bantuan berupa alat material kesehatan (Almatkes) untuk tenaga medis yang bertugas di PLBN Entikong yang dalam hal ini di sampaikan Kodim 1204/Sanggau.

Dandim 1204/Sanggau melalui Pasilog Kodim1204/Sanggau Kapten Arm Dulloh kepada,wartawan, Jumat (29/5/2020) menyampaikan bantuan Almatkes tersebut berupa Alat Pelindung Diri (APD) masker medis, baju pelindung, masker kain, antiseptik, thermo gun kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sanggau yang diterima langsung oleh Rini Rusmawanti dari Kementerian Kesehatan di PLBN Entikong.

Dulloh menambahkan, bantuan APD ini merupakan bagian dari program Dukung Tenaga Medis di perbatasan perangi COVID-19 yakni berupa pemberian 150 pcs masker, 100 pcs baju pelindung, 20 pcs masker kain, dua thermo gun, lima liter henzaniatizer antiseptik bagi tenaga kesehatan dan 200 alat rapid test dari Dinkes Kabupaten Sanggau untuk wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia PLBN Entikong.

“Kami berharap bantuan APD tersebut bisa membantu para tenaga medis melindungi diri selama bertugas di perbatasan karena mereka garda terdepan dalam penanganan Covid-19 dan paling rentan terjangkit virus,” ungkapnya. (Ram)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *