Jumat , 22 November 2024
Home / NEWS / Legislator Kalbar Sarankan BUMDes Serap Beras Petani

Legislator Kalbar Sarankan BUMDes Serap Beras Petani

Suib

 

KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK–Guna mengantisipasi kelangkaan beras di saat pandemi global Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) serta menjelang Ramadan dan Idulfitri, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) diharapkan membeli beras petani yang saat ini sedang panen.

“Jangan dijual keluar. Prioritaskan dulu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desanya,” kata Suib, Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalbar, ditemui di ruang kerjanya, Jumat (17/04/2020).

Suib mengungkapkan, stok beras di Kalbar saat ini terbatas. Belum dapat dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat beberapa bulan ke depan.

Memang, lanjut Legislator Hanura ini, beberapa waktu lalu Badan Urusan Logistik (Bulog) mengaku stok di gudangnya cukup untuk 7 bulan. “Saya kira ini hanya perhitungan spekulatif,” kata Suib.

Ia menilai demikian, lantaran tidak diketahui apakah 7 bulan itu perhitungan dalam situasi normal atau sedang musibah seperti sekarang.

“Kalau ternyata perhitungan itu dalam situasi normal, maka dipastikan akan terjadi kepincangan (tidak lagi cukup untuk 7 bulan-red),” ujar Suib.

Sepengetahuannya, beberapa hari lalu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar sudah mengeluarkan 9 Ribu Ton beras dari Bulog untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19.

“Belum lagi pihak-pihak swasta yang juga banyak memberi bantuan ke sana sini, berasnya juga mereka beli dari Bulog,” tutur Suib.

Dalam kondisi seperti ini, kata Suib, Pemerintah Desa (Pemdes) mesti menyerap hasil panen petaninya. “Aturan sudah memperbolehkan dana desa dimanfaatkan untuk perekonomian, terutama memenuhi kebutuhan pokok dan penting masyarakat desa,” ungkapnya.

Suib mengusulkan, Kepala Desa (Kades) mengalokasi dana desa untuk membeli beras petani melalui BUMDes. “Supaya sama-sama bermanfaat,” jelasnya.

Sedari dulu memang Suib sering mengingatkan Pemdes untuk membentuk BUMDes dan memanfaatkannya untuk mengendalikan Bapokting. “Sehingga keuangan desa berputar di sekitar desa, tidak lari ke mana-mana. Asas manfaatnya pun akan lebih optimal,” terangnya.

Selain bisa menjamin stok Bapokting di desa, BUMDes itu nantinya juga bisa memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pupuk petani. “Transaksi-transaksi desa itu juga bisa difasilitasi, baik melalui koperasi di bawah naungan BUMDes atau lainnya,” tutup Suib.(dik)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Dinkes Klaim Persentase Stunting di Sanggau Turun Drastis, Jadi Segini

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Meski persentase pervalensi stunting di Kabupaten Sanggau tahun 2024 naik-turun (fluktuatif), namun …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *