Jumat , 22 November 2024
Home / NASIONAL / Begini Cara Deteksi Covid-19 dalam Tubuh Orang Tanpa Gejala

Begini Cara Deteksi Covid-19 dalam Tubuh Orang Tanpa Gejala

Covid-19/Istimewa

 

JAKARTA – Tidak sedikit pasien positif Covid-19 tidak memiliki gejala tertentu. Artinya, pasien tersebut dalam kondisi secara fisik dan kasat mata sehat atau disebut Orang Tanpa Gejala (OTG).

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan ada cara untuk mendeteksi Covid-19 dalam tubuh OTG. Yakni, dengan cara metode pemeriksaan melalui SWAB dengan Polymerase Chain Reaction (PCR).

“Bisa yang disebut OTG langsung SWAB atau PCR bisa saja virus tertangkap diuji positif,” kata Wiku di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu (15/4).

Wiku menjelaskan, SWAB adalah uji laboratorium dengan cara pengambilan cairan tubuh seseorang yang paling banyak mengandung virus. Di mana cairan diambil di dalam hidung dan cairan dahak pada seseorang.

“Yang diambil cairan tubuh paling banyak mengandung virus, SWAB adalah teknik usap pakai alat diusap,” ujar Wiku.

Dalam metode SWAB ini, Wiku menegaskan, harus dilakukan oleh tenaga medis yang ahli dengan cara yang baik dan benar. Karena akan mempengaruhi hasil pemeriksaan.

“Yang lakukan orang yang ahli. Caranya juga harus benar ini jauh lebih akurat,” ucap Wiku.

“OTG itu bisa saja orang memang sehat memang tidak ada virusnya. Kedua, OTG adalah orang kelihatan sehat padahal dia ada virus di dalam tubuhnya,” kata Wiku.

Masker untuk Putus Rantai Penyebaran

Wiku kembali mensosialisasikan penggunaan masker untuk masyarakat. Menurutnya, masker adalah salah satu langkah pencegahan penularan termudah yang bisa dilakukan masyarakat.

“Itu (masker) salah satu cara memutus, bukan satu-satunya. Karena ada yang lain yang harusnya kita lakukan untuk memutus (rantai penularan),” ujar Wiku.

Namun, penggunaan masker diharuskan digunakan untuk dua kategori masyarakat. Yakni yang pertama bagi masyarakat yang merasa sakit, atau memiliki gejala sakit corona. Misalnya batuk kering, pilek dan demam. Sementara kategori yang kedua ialah masyarakat yang sehat.

“Kalau (misalkan) saya punya virus di dalam saya, saya pakai masker enggak ada gunanya. Kan saya sudah punya virusnya. Maka saya melindungi orang lain. Dari itu, orang lain harus melindungi kita. Caranya dia juga pakai masker. Mari kita sama sama melindungi,” tuturnya.

Sumber: merdeka.com

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Dinkes Akui Prevalensi Stunting di Sanggau Fluktuatif, Ini Penyebabnya

    KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pemda Sanggau terus berupaya  menekan dan mengatasi stunting. Hanya saja, hingga …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *