KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok dan beberapa komoditas pangan di Kabupaten Sanggau mengalami kenaikan dalam beberapa hari belakangan.
Gula misalnya, dari harga Rp16-Rp17 ribu per kilogram naik menjadi Rp20-Rp25 ribu perkilo gram. Cabai yang biasanya Rp55-Rp60 ribu kini naik menjadi Rp80-Rp90 ribu perkilo gram. Telur dari yang biasanya Rp1400 perbutir kini naik menjadi Rp17 ribu-Rp18 ribu perbutir.
Kenaikan tersebut sebagai dampak mewabahnya virus Corona yang mengharus masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sanggau, Syarif Ibnu Marwan Alqadrie mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan perubahan atau penyempurnaan anggaran untuk melakukan operasi pasar sesegera mungkin.
“Yang jelas kita tidak bisa menunggu sampai perubahan anggaran. Kami sudah usulkan untuk operasi pasar,” kata Marwan, Rabu (2/4)
Ada lima item bahan pokok yang akan dijual ke masyarakat: gula, minyak goreng, beras, telur dan garam.
“Masyarakat yang berbelanja nanti akan diberikan subsidi 50 persen. Tapi inikan baru usulan kami untuk membantu masyarakat yang sedang mengalami kesulitan ekonomi,” ungkapnya.
BACA: Mayat Gadis 16 Tahun Gegerkan Warga Desa Pak Mayam Ngabang, Diduga Korban Pembunuhan
Untuk Kecamatan Kapuas, lanjut Marwan akan diberikan kepada sekitar seribu KK. Sedangkan untuk kecamatan lain usulan yang disampaikannya sekitar 300 KK perkecamatan.
“Itu baru usulan yang kami sampaikan,” pungkas Marwan.
Dukungan DPRD
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Sanggau daerah pemilihan Kecamatan Kapuas, Haji Samiun menyambut baik usulan tersebut.
“Saran saya, gandeng juga dinas atau instansi lain seperti Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan, Hortikultura dan Perikanan, Bulog Sanggau dan para pengusaha,” ujarnya.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan Sanggau itu menambahkan, dengan terlibatnya semua dinas atau instansi terkait diharapkan banyak pula masyarakat Sanggau yang terbantu.
“Ini bencana nasional. Tidak bisa hanya satu atau dua instansi saja yang ikut, meskipun leading sector-nya ada di Disperindagkop, tetap kita harus keroyokan. Apalagi di tengah situasi seperti saat ini, masyarakat sangat membutuhkan bantuan kita semua,’ ujar pria yang akrab disapa Haji Tel itu. (Ram)