Kalimantan Today Tajam | Terpecaya
KALIMANTAN TODAY, LANDAK – Bupati Landak menyampaikan bahwa saat ini pemerintah sangat hati-hati dalam menetapkan sebuah kebijakan. Dan untuk di Kabupaten Landak kebijakan lockdown belum dianggap suatu kebijakan yang tepat karena banyak hal yang harus dipertimbangkan mulai dari logostik hingga sumber daya manusia.
Saat ini di kabupaten Landak angka orang dalam pengawasan (ODP) meningkat tajam sudah mencapai lebih dari seribu
“Apa yang dilakukan pemerintah hari ini cukup dalam arti akan terus kita evaluasi, mengapa tidak ada lockdown karena yang hari ini ada disini, tidak semua tinggal di Ngabang, kalau Ngabang di lockdown pegawai saya separuhnya mungkin tidak bisa masuk kota Ngabang karena tinggal berada diluar Ngabang. Itu belum bicara masalah logistik, barang sembako dan lain sebagainya,” papar Bupati Landak.
Saat ini di kabupaten Landak sendiri belum ada ditemukan pasien dalam pengawasan (PDP), sedangkan jumlah orang dalam pengawasan (ODP) sudah mencapai 1.200 orang. Hal itu disebabkan meningkatnya kedatangan orang yang selama ini bekerja dan bersekolah diluar Kabupaten Landak. Sehingga dalam hal ini peran perangkat desa sangat diperlukan dalam pendataan dan pengawasan.
“Saat ini di kabupaten Landak angka orang dalam pengawasan (ODP) meningkat tajam sudah mencapai lebih dari seribu. Karena dua tiga hari ini kita telah diserbu oleh para pendatang berasal dari luar Kabupaten Landak yang pulang ke kampung karena situasi didaerah atau tempat mereka bekerja dan bersekolah,” jelas Karolin
Sebelumnya Gubernur Kalbar Sutarmidji selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kalbar mempersilahkan jika ada bupati atau walikota untuk menutup wilayahnya (status lockdown) bila dirasakan perlu, asalkan mereka mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya (Sab).
