KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK—Pandemi global Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) bukan hanya berdampak negatif bagi sektor kesehatan, tetapi juga bidang lainnya. Olehkarenanya, lebih baik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 ditunda.
“Saya pikir pemerintah (eksekutif-legislatif) dapat menyuarakannya (penundaan itu) ke masyarakat,” kata Ireng Maulana, Pengamat Politik Kalbar, baru-baru ini.
Alumnus Pascasarjana Ilmu Politik di Ohio State University, Amerika Serikat ini mengungkapkan, munculnya wacana penundaan ini menyusul ditundanya tahapan-tahapan Pilkada Serentak 2020 akibat pandemi global Covid-19.
Menurut Ireng, penundaan Pilkada Serentak 2020 ini memang patut disuarakan dan bisa saja alokasi anggarannya digeser untuk sektor-sektor yang paling terdampak wabah Covid-19.
Tidak bisa dimungkiri, lanjut dia, saat ini Pemerintah Indonesia, termasuk Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalbar sudah kewalahan dalam mencegah dan menangani kasus Covid-19. “Karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” jelas Ireng.
Ia mengingatkan, dampak sampingan wabah Covid-19 ini sangat potensial melemahkan sektor perekonomian dan daya beli, khususnya di kalangan masyarakat kecil. “Saya pikir Presiden dan Mendagri sudah memikirkannya,” ujar Ireng.(dik)