Memang ada peningkatan ODP, mungkin akibat juga orang-orang yang baru datang dari luar, mungkin karena Pilkades, kemudian siswa yang sekolah dan disuruh orangtuanya pulang
KALIMANTABN TODAY, SANGGAU. Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkiat penyebaran virus Corona di Kabupaten Sanggau terus melonjak. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, pada 22 Maret 2020, jumlah ODP sebanyak 194 orang. Saat ini, hanya berselang tiga hari jumlahnya menjadi 354 orang dan satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang saat ini tengah dirawat di Kabupaten Sintang.
“Tadi juga kami rapatkan. Memang ada peningkatan ODP, mungkin akibat juga orang-orang yang baru datang dari luar, mungkin karena Pilkades, kemudian siswa yang sekolah dan disuruh orangtuanya pulang, ada kenaikan. Terutama naik ini di wilayah Sekayam,” kata Ketua Gugus Tugas Penanggulangan COVID 19 Kabupaten Sanggau, Kukuh Triyatmaka, Kamis (26/3/2020).
Ia mengatakan, satu orang yang berstatus PDP hingga saat ini belum bisa dipastikan positif terjangkit Corona.
“Karena belum ada hasilnya yang bersangkutan masih berstatus PDP dan tidak akan dipulangkan,” sebutnya.
Ditemui di ruang kerjanya, Kukuh mengaku baru saja menggelar rapat dengan instansi yang terlibat dalam Gugus Tugas tersebut. Gugus Tugas saat ini terus memantau dan melakukan sosialisasi.
“Kemudian aparat yang lain juga tetap rutin melakukan pencegahan melalui penyemprotan. Kami mengarahkan penyemprotan-penyemprotan itu tentu juga berdasarkan data tadi, ODP, PDP. Apalagi kalau sudah ada yang positif, tentu kita me-tracking. Tempat-tempat yang di tracking itu dilakukan penyemprotan,” terangnya.
Saat ini penyemprotan menyasar ke tempat-tempat layanan publik, seperti tempt ibadah dan tempat-tempat layanan umum yang dimungkinkan banyak arus manusianya, seperti Disdukcapil, Bapenda maupun Kantor Bupati.
“Sebenarnya penyemprotan itu tidak bisa satu kali. Karena orang bisa gonta-ganti. Kami putuskan misalkan masjid, minimal dua hari sekali. Kalau gereja, paling tidak seminggu sekali. Meskipun saat ini gereja, untuk minggu ini dan minggu depan, dilakukan secara mandiri,” ujarnya.
Terkati kesiapan Alat Pelindung Diri (ADP) bagi petugas medis, pria yang menjabat Sekda Sanggau ini mengaku masih mencukupi. Meski dari Gugus Tugas sendiri telah memesan sejak lama.
“Saat ini yang ada tadi laporan dari rumah sakit bantuan dari Dinkes 15, ditambah bantuan dari Bunnak ada 100. Saat ini sudah diserahkan ke RS. Kami juga melakukan pemesanan. Tapi RS M. Th Djaman masih pesan (untuk kebutuhan) sampai Mei,” ungkapnya.
Dalam rapat yang digelar di ruang Sekda itu juga, Kukuh mengatakan, dana tak terduga milik Pemda Sanggau sebesar Rp1 miliar akan segera dikeluarkan. “Tadi kami juga rapatkan dengan DPKAD,” sebutnya.
Sedangkan untuk kebutuhan disinfektan, Kukuh juga berharap masyarakat dapat melakukannya secara mandiri, sembari menunggu pesanan datang. (Ram)