Kamis , 21 November 2024
Home / BENGKAYANG / Pintu Perbatasan Jagoi Babang di Tutup

Pintu Perbatasan Jagoi Babang di Tutup

 

Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

KALIMANTAN TODAY, BENGKAYANG – Pemerintah Kabupaten Bengkayang respon dengan cepat surat edaran gubernur Kalbar untuk melakukan rapat koordinasi penetapan status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit akibat virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Bengkayang bersama dengan Forkompinda.

Rakor ini dihadiri Ketua dan Wakil Ketua DPRD, Dandim, Danlanud, Kapolres, Kadisdinkes , OPD terkait, para Kapolsek, dan camat yang berada di wilayah Batas, Beacukai Jagoi Babang, Dansatgas dan Imigrasi.

Hasil rakor tersebut, Pemkab memutuskan untuk menutup pintu masuk perbatasan Jagoi Babang ke Malaysia. Namun meskipun berstatus di tutup, masih ada pengecualian bagi hal yang mendesak.

Pelaksanaan Harian Bupati Bengkayang, Obaja menyatakan, Rakor tersebut memutuskan untuk menutup pintu masuk perbatasan Jagoi Babang ke Malaysia
juga meminta kepada pada camat dan kades menyampaikan informasi kepada masyarakat lebih intensif terkait dengan pencegahan virus Covid-19 ini. Obaja juga meminta kepada media untuk menyampaikan informasi lebih akurat dan bersumber.

“Media massa mengambil data dari sumber yang jelas dan berkompeten. Artinya resmi dari narasumber seperti pemerintah, sehingga berita yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan. Media massa ini menjadi control sosial, dan jangan sampai juga menimbulkan kepanikan dimasyarakat,” ucap Obaja.

Obaja juga berharap media dapat menyampaikan informasi yang membangun bagi daerah, terutama terkait dengan wabah Covid-19 ini. Dalam kondisi ini semua orang bertanggungjawab dalam menyampaikan informasi yang baik pada masyarakat lainnya.

Obaja juga meminta agar setiap camat segera mengambil langkah antisipasi, dan melakukan sosialisasi, serta meminta para camat dan kades melakukan pelaporan jika ada masyarakat yang terindikasi agar segera mendapatkan penanganan medis, dan ini dilakukan untuk pencegahan secara dini.

Ketua DPRD kabupaten Bengkayang, Fransiskus menyatakan, dalam rakor tersebut beberapa hal yang dibahas pemkab bersama DPRD dan Forkopimda, salah satunya keputusan bersama yaitu penutupan PLB karena Bengkayang salah satu kabupaten di Kalbar yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka pencegahan Covid-19 ini.

“Ini perlu kita lakukan, karena saat ini Bengkayang masih dalam situasi pencegahan. Ini yang perlu kita tegaskan kepada pihak imigrasi, beacukai, Kapolsek, Koramil, Camat dan Kades. Kita ada dua kecamatan yang memang berbatasan langsung yaitu Jagoi Babang, dan Siding,” ucpanya.

“Untuk mengantisipasi penyebaran virus ini kita akan menutup PLB dan melakukan pencegahan terhadap keluar masuk orang melalui pintu perbatasan, serta melakukan pemeriksaan,” tambahnya.

Terkait dengan pencegahan kata Fransiskus, harus ada tindakan yang nyata karena kondisi ini darurat. Dikatakan Fran juga, virus atau penyakit ini tidak memandang siapa saja.

“Sementara untuk anggaran tidak menjadi Masalah, tadi dalam rapat kita juga sudah dengar bersama kerena ini kondisinya emergency. Apapun terus kita lakukan untuk pencegahan dini virus ini,” tegas Fran.

Sementara itu, Kapolres Bengkayang , AKBP Natalia Budi Darma menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari diri dari keramaian, apalagi kabupaten Bengkayang ini terkenal dengan Band atau hiburan rakyat.

“Saya menghimbau kepada masyarakat kabupaten Bengkayang mengingat situasi daerah kita saat ini, saya himbau untuk masyarakat yang suka keramaian atau yang trend diwilayah kita ini ada Band sementara ini kami harap tidak dilaksanakan dulu,” tegasnya.

Masifnya virus Covid-19 ini memberikan dampak yang cukup meresahkan warga. Oleh karena itu masyarakat harus mulai mengurangi diri berpergian ditempat ramai. Selanjutnya untuk wilayah perbatasan, karena menjadi jalur keluar masuk nya orang ini sudah menjadi atensi pusat dan sudah diputuskan oleh Gubernur Kalbar bahwa jalur perbatasan yang ada di Kalbar seluruhnya ditutup.

“Mungkin ada beberapa hal yang menjadi toleransi seperti ada hal-hal yang sangat mendesak, atas nilai-nilai tertentu itu masih ada toleransi,” pungkasnya. (Titi).

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Nakes Wajib Tangani Pasien Gawat Darurat, Junaidi: Administrasi Tak Bisa Diabaikan 

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pasien gawat darurat wajib mendapat penaganan tenaga kesehatan ketika di pusat pelayanan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *