KALIMANTAN TODAY, LANDAK- Hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Landak beberapa hari ini, menyebabkan banjir di sejumlah tempat salah satunya di Desa Temiang Sawi Kecamatan Ngabang, banjir ini menyebabkan putusnya jembatan kayu yang menghubungkan antar dusun.
Putusnya jembatan kayu ini menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat dan sekolah, karena jalan alternatif yang ada sangat jauh hingga melintasi desa lain. Jembatan kayu ini merupakan akses utama di desa ini.
Menanggapi situasi ini, Bupati Landak memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Landak untuk segera menyediakan perahu sebagai sarana darurat yang dapat digunakan masyarakat terutama untuk aktivitas sekolah anak anak.
Untuk itu BPBD Kabupaten Landak segera bertindak sesuai dengan arahan Bupati dengan menyiapkan satu unit perahu fiber dilokasi jembatan kayu yang putus dan telah diserahkan penggunaannya kepada aparatur desa Temiang Sawi pada Selasa (03/2/2020) kemarin. hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala BPBD Kabupaten Landak Herman Masnur.
“Berdasarkan dari Perintah Bupati Landak, Kami Tim Reaksi Cepat BPBD telah menyiapkan perahu fiber di Desa Temiang Sawi. Untuk penggunaannya kami percayakan ke pihak desa dengan memperhatikan kondisi sungai,” kata Herman.
Sementara itu, Bupati Landak Karolin Margret Natasa menyampaikan saat ini pemerintah daerah akan berupaya mengatasi berbagai masalah yang dihadapi masyarakat akibat bencana. Salah satu yang prioritas yaitu penyediaan perahu fiber yang dapat digunakan masyarakat sebagai sarana transportasi sementara sebelum dilakukan perbaikan jembatan yang rusak akibat banjir.
“Kita sebagai pemerintah pasti berupaya membantu masyarakat, saya sudah perintahkan dinas terkait untuk segera menyediakan perahu agar dapat digunakan masyarakat disana melakukan aktivitas, mengingat jembatan pengubung yang sering dilalui sementara ini tidak bisa digunakan akibat banjir,” ujar Karolin.
Selanjutnya Bupati Landak berharap masyarakat yang terdampak banjir untuk bersabar menunggu proses perbaikan fasilitas yang rusak akibat banjir.
“Saya berharap masyarakat yang terdampak bencana ini tetap bersabar untuk menunggu perbaikan fasilitas-fasilitas yang rusak akibat banjir, kami terus berupaya mulai melakukan pendataan terlebih dahulu sebelum dilakukan perbaikan tersebut,” jelas Karolin (Sab).