KALIMANTAN TODAY, LANDAK- Jembatan kayu penghubung antar dua wilayah yakni kampung Belian Dusun Temiang Sawi dan kampung Serondok Dusun Mengkatang Desa Temiang Sawi Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak ambruk.
Ambruknya jembatan yang mengubungkan dua Dusun di Desa Temiang Sawi ini baru diketahui warga pada kamis (27/2) pagi.
“Jembatan ini sebenarnya memang sudah mau roboh, yang saya tau robohnya tadi malam, kemarin belum roboh seperti ini, tapi salah satu tiangnya memang sudah terputus akibat derasnya air,” jelas Yosar salah satu warga setempat.
Akibat ambruknya jembatan kayu tersebut, saat ini turut berdampak pada aktivitas warga di dua Dusun, terutama bagi anak-anak syang hendak berangkat menuju sekolah yang lokasinya berada di Dusun Temia Sawi dan Kecamatan Jelimpo.
Selain itu, warga yang hendak menyebrang menuju kampung Serondok, Dusun Mengkatang begitupun arah sebaliknya terpaksa mencari jalur alternatif lainnya yang jarak tempuhnya cukup jauh.
“Untuk sementara warga yang ingin menyebrang terpaksa memtar jalur lewat Adong, bisa juga pakai sampan, kalau lewat Adong memang jarak tempuhnya cukup jauh, anak-anak sekolah pun susah kalau kondisi sudah seperti ini,” tambah Yosar.
Ia mengatakan, sejak tahun 2006 ia berada di Dusun Mengkatang belum ada perbaikan bearti terhadap kondisi jembatan yang ambruk tersebut, karnanya ia berharap adanya kepedulian dari pemerintah daerah untuk segera memperbaiki kondisi jembatan tersebut agar dapat kembali dilalui.
“Kalau saya tidak salah dengar dari orang tua jembatan ini dibangun pada jaman Pastor Yakob dari Paroki Ngabang namun dari pemerintah sampai sekrang belum ada,” ketusnya.
Sementara itu, Neila salah seorang pelajar dari kampung Serondok, Dusun Mengkatang mengaku terpaksa harus melewati jalur alternatif yang jarak tempuhnya cukup jauh untuk dapat pergi ke sekolah akibat kondisi jembatan yang biasa ia lalui sehari-hari ambruk diterjang banjir.
“Berangkat kesekolah tadi pukul 05.00 wib sampai ke sekolah pukul 06.00 wib, kalau jembatan ini bagus biasa turun pukul 06.00 wib atau pukul 06.30 wib. Kalau lewat jembatan ini memang jarak tempuhnya lebih dekat,” ketusnya.
Warga pun berharap adanya tindak lanjut dari pemerintah daerah untuk dapat memperbaiki kondisi jembatan yang ambruk tersebut, sehingga tidak menyulitkan warga dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari (Sab).