Jumat , 22 November 2024
Home / BENGKAYANG / Survei Nusakom Pratama: Darwis-Syamsul Menang Telak di Pilkada Bengkayang

Survei Nusakom Pratama: Darwis-Syamsul Menang Telak di Pilkada Bengkayang

Caption: Direktur Eksekutif Nusakom Pratama, Ari Junaedi menyampaikan hasil survei Pilkada Bengkayang, di Hotel Golden Tulip Pontianak, Jumat (21/02/2020).
Caption: Direktur Eksekutif Nusakom Pratama, Ari Junaedi menyampaikan hasil survei Pilkada Bengkayang, di Hotel Golden Tulip Pontianak, Jumat (21/02/2020).

 

Jika Pilkada Bengkayang dilaksanakan hari ini, Darwis menang tanpa pesaing berat

KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK–Bakal Calon (Balon) Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis paling populer dan sangat disukai masyarakat. Berbanding jauh dengan figur lainnya yang disurvei Nusakom Pratama, lembaga survei independen di Indonesia.

“Jika Pilkada Bengkayang dilaksanakan hari ini, Darwis menang tanpa pesaing berat,” kata Ari Junaedi, Direktur Eksekutif Nusakom Pratama, ketika Membedah Hasil Survei Pilkada Bengkayang: Antara Realitas Politik dan Realitas Lapangan, di Hotel Golden Tulip Pontianak, Jumat (21/02/2020).

Berdasarkan survei yang dilaksanakan Nusakom Pratama sejak 22 November hingga 2 Desember 2019, terungkap 21,43 persen responden akan memilih Darwis dalam Pilkada Bengkayang September 2020. “Jauh mengungguli calon-calon lainnya,” kata Ari.

Survei tersebut menggunakan metode wawancara tatap muka kepada 810 responden yang tersebar merata di 17 kecamatan se-Kabupaten Bengkayang. “Dipilih secara acak atau multistage random sampling,” ungkap Ari.

Menariknya, kata Ari, masyarakat Bengkayang muak dengan perilaku koruptif. Sehingga setelah Suryadman Gidot di-OTT Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), siapapun yang berkait dengan petahana ini tidak akan dipilih untuk periode 2020-2024.

Fenomena ini pun menyebabkan Neneng yang diketahui sebagai adik kandung Gidot tidak bakal memenangkan Pilkada Bengkayang 2020. “Hanya sedikit yang akan memilihnya,” kata Ari.

Mantan Wakil Direktur Infokom Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin ini mengungkapkan, elektabilitas Neneng Gidot hanya 5,71 persen, disusul Martinus Kajot 3,57 persen.

Selain Darwis (PDI Perjuangan), Neneng Gidot (Demokrat), dan Kajot (PDI Perjuangan), responden Nusakom Pratama juga memilih Moses Ahie 2,86 persen, Herman Ivo 2,86 persen, Darius Banding 1,43 persen, serta Yohanes, Kristianus Anyim, dan RE Nyarang masing-masing 0,71 persen.

Nama-nama lainnya juga disurvei, yakni Kompol Rurakhmad, Irwan dan Libertus Hansen. Tetapi tingkat elektabilitasnya 0 persen.

Ari menjelaskan, mayoritas responden lebih memilih Darwis, salah satunya disebabkan kerinduan masyarakat dengan sosok ayahnya, Yacobus Luna yang menjadi Bupati Bengkayang 2 periode sebelum Suryadman Gidot.

“Memang OTT KPK sangat berefek terhadap keterpilihan seseorang dan partainya, selain Gidot dengan Demokratnya, sebelumnya juga terjadi di beberapa daerah lainnya di Indonesia,” ungkap Ari.

Melihat kecenderungan respondennya tersebut, Ari tidak menampik adanya politik dinasti di Bengkayang. Lantaran Gidot di OTT KPK, masyarakat ogah memilih adiknya, Neneng dan lebih memilih Darwis yang merupakan anak Yacokus Luna.

“Politik dinasti akan diapresiasi positif oleh masyarakat apabila pemerintahannya berjalan baik, seperti terhadap Yacobus Luna, dan diapresiasi negatif bila tidak baik seperti pada pemerintahan Suryadman Gidot,” papar Ari.

Figur lainnya diluar trah Yacobus Luna dan Suryadman Gidot memang berupaya muncul ke permukaan. “Tetapi masyarakat menyatakan lebih memilih yang jelas-jelas saja,” kata Ari.

Selain pengaruh ayahnya, Darwis lebih populer dan disukai karena lebih intens berkomunikasi langsung dengan masyarakat dibandingkan figur lainnya yang akan maju Pilkada Bengkayang.

“Figur lainnya hanya memasang baliho atau menyebar stiker. Berbeda dengan Darwis yang sering bertatap muka dengan masyarakat, misalnya menghadiri pernikahan, pertandingan sepakbola dan lainnya. Apalagi dia ini pernah mencalonkan diri sebelumnya,” jelas Ari.

Balon Wakil Bupati

Sementara untuk posisi Balon Wakil Bupati Bengkayang, peraih penghargaan Sertificate of Merit World Custom Organisation 2014 ini mengungkapkan, Syamsul Rizal (Golkar) bertengger di puncak dengan 7,86 persen diiukuti Andi Max 5,71 persen serta Yohanes Pasti dan Eddy yang sama-sama meraup 5 persen.

Apabila Darwis berpasangan dengan Syamsul Rizal pada Pilkada Bengkayang 2020 tidak ada Pasangan Calon (Paslon) lain yang menandinginya. Hasil simulasi head to head pun demikian. “Darwis-Syamsul Rizal tetap digdaya,” kata Ari.

Hasil survei independen ini tentunya akan menjadi pertimbangan utama Partai Politik (Parpol). Sehingga PDIP dan Golkar diprediksi akan berkoalisi di Pilkada Bengkayang untuk memenangkan Darwis-Syamsul Rizal.

Ari menambahkan, margin error survei Balon Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang 2020-2024 ini 5 persen. Masih diambang batas kewajaran.

Pengetahuan Masyarakat Bengkayang Cukup Tinggi

Tim survei Nusakom Pratama, lanjut Ari, juga menemukan fakta bahwa tingkat pengetahuan masyarakat terkait Pilkada Bengkayang 2020 cukup tinggi.

“Sebanyak 93 persen responden mengetahyi kalau Peilkada Bengkayang dilaksanakan pada September 2020. Selain itu animo masyarakat untuk ikut memilih cukup tinggi,” jelas Ari.

Hal ini, menurut Ari, membuka peluang para kandidat untuk merebut suara yang masih terbuka, yakni 42,86 persen yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab Balon yang akan dipilihnya.

“Perlu strategi khusus dari tim pemenangan kandidat untuk memenangkan Pilkada Bengkayang 2020 ini,” pungkas Ari.(dik)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Dinkes Akui Prevalensi Stunting di Sanggau Fluktuatif, Ini Penyebabnya

    KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pemda Sanggau terus berupaya  menekan dan mengatasi stunting. Hanya saja, hingga …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *