KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Bupati Sanggau, Paolus Hadi blak-blakan mengungkapkan soal kondisi pendidikan di Kabupaten Sanggau pada acara pelantikan Ketua TP PKK dan Bunda PAUD kecamatan, Rabu (5/2/2020).
Hadir pada kesempatan itu, anggota Forkompimda, para Camat, Kepala OPD dan yang mewakili.
“Belum lagi saya ngomong putus sekolah, parah Sanggau ini. Mana Kadis Pendidikan, atau yang mewakili. Tahu kamu data yang putus sekolah. SD, SMP, SMA, rata-rata di atas seratus pertahun, maka indeks pembangunan manusia kita masih rendah,” kesal PH, sapaan akrab Paolus Hadi.
Karenanya ia meminta TP PKK dan semua stakeholder dan Forkompimda turut aktif menekan angka putus sekolah tersebut.
“Pertanyaannya apa fungsi PKK disitu? Apa fungsi kalian membangun dasa wisma? Kalian cek dasa wisma, ada ndak anak-anaknya putus sekolah. Kenapa putus sekolah. Makanya penting PKK itu,” kata PH.
Lebih lanjut PH, menegaskan percuma jika dasa wisma tak memanfaatkan data yang ada dengan baik.
“Kalau dasa wisma tidak dimanfaatkan data dengan baik, bapak-bapak Camat yang terhormat, percuma kalian. Hanya memberi data. Karena saya tahu sudah ada yang malas kerja di kecamatan. Kalau lihat muka sih layaklah kalian ini. Jangan belum apa-apa minta pindah. Ku pindahkan lagi nanti jauh-jauh. Semangat ya,” ujarnya.
Menurut PH, menyedihkan jika jumlah anak putus sekolah yang lebih dari 100 pertahun.
“Apa guna kita ngomong besar soal maju dan terdepan. Buka data di Bappeda. Kalian buka. Yang menyedihkan misalnya alasannya, tak mampu sekolah karena jalan hancur lebih misalnya. Siapa salah? Kita. Ndak mampu sekolah, ndak mampu beli seragam, siapa salah? Kita,” tegasnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Sanggau itu mengaku bersyukur lantaran orangtuanya berani keluar dari kampung untuk menempuh pendidikan.
“Syukur bapak saya dulu berani keluar dari kampung sehingga bisalah aku jadi bupati. Jaman sekarang, banyak anak-anak kita yang tak berani keluar dari kampung. Mengapa ? soal pendidikan, soal keluarga,” ungkapnya. (Ram)