KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Meski penyebaran virus 2019-nCoV (Corona) disebut-sebut telah menyebar ke berbagai negara, bahkan negara tetangga, Malaysia, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sanggau, Jones Siagian, meminta masyarakat tak perlu panik.
“Penyebarannya termasuk cepat. Sudah ke Amerika, Kanada, Jepang, dan terakhir informasinya sudah sampai di negara tetangga kita, Malaysia. Ini kan awal-awalnya sudah dua atau tiga Minggu lalu,” kata Jones pada awak media, Senin (27/1/2020).
Sebagai Kadis, Jones sejak awal telah melakukan antisipasi. Pada 10 Januari 2020, ia melayangkan surat edaran ke seluruh Puskesmas di Kabupaten Sanggau. Meski dalam surat itu Jones menyebut dengan ‘virus misterius’, yang mengacu pada Corona yang ketika itu belum diberi nama.
“Yang pasti virus ini menimbulkan gejala di saluran pernapasan. Maka gejala yang muncul itu mirip-mirip dengan semua penyakit saluran pernafasan. Ketika dia masuk ke dalam tubuh manusia, kemudian ada reaksi dari tubuh manusia untuk membasmi ini, gejala yang pertama selalu demam. Karena dia menyerang pernafasan, ada gangguan di saluran pernafasan. Mulai dari ringan, seperti batuk pilek. Kalau yang berat itu mengganggu nafas, jadi sesak,” terangnya.
Karena virus Corona telah menyebar ke beberapa negara, Jones pun memerintahkan, terutama petugas di perbatasan untuk mengammbil langkah dan berkoordinasi dengan kantor karantina kesehatan di Entikong.
“Waktu itu sudah kita sarankan harus ada thermo control, tapi karena mengacu pada aturan SOP, mereka (petugas karantina) harus ada perintah dari pusat. Jadi mereka belum melakukan itu. Tapi tanggal 10 januari kita sudah edarkan (surat) ini semua ke Puskesmas dan ditembuskan ke Camat,” ungkapnya.
Jones mengatakan, jika kematian yang disebabkan virus Corona masih relatif lebih ringan ketimbang SARS.
“Yang ingin saya sampaikan di sini, masyarakat tak perlu panik-panik amat. Dengan catatan, mereka harus mengikuti saran-saran dari petugas kita,” kata dia.
Jones menyebut, penyakit apapun, baik yang menular atau tidak, dapat dicegah dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Kalau menyangkut virus Corona, ini sebenarnya kita tinggal berprilaku hidup bersih itu. Karena proses penularan itu, yang sampai hari ini masih juga banyak isu ya. Awalnya penyebarannya tidak pernah dari orang ke orang. Tapi selalu dari hewan ke orang. Tapi terakhir sudah ada penyebaran dari orang ke orang. Makanya begitu luar biasa paniknya seluruh dunia. Kita pun, karena visi-misi bupati maju dan terdepan, kita harus mencegah ini semua,” bebernya.
Jones mengatakan berperilaku hidup bersih bisa dimulai dengan mencuci tangan pakai sabun. Selanjutnya, dalam pelayanan kesehatan, para petugas kesehatan diminta selalu menggunakan masker.
“Begitu juga masyarakat, kalau ada tetangga atau keluarga yang memperlihatkan gejala gangguan pernapasan, kita minta mereka menggunakan masker. Kita juga sudah minta tolong pak Camat, kalau ada keluarga yagn datang dari negara yang sudah terkontak, mereka harus segera melaporkan untuk kita lakukan screening. Masa inkubasi virus ini dua minggu. Gejalanya muncul dua minggu kemudian,” terangnya. (Ram)