KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK–Manusia paling gampang menyalahkan dan mencari kesalahan orang lain. Demikian pula terkait berbagai persoalan di Kota Pontianak, seperti banjir, macet, sampah dan lainnya.
“Tetapi saya tidak pernah menyalahkan masyarakat, karena mereka hanya perlu diberi pemahaman,” kata Edi Rusdi Kamtono, Wali Kota Pontianak dalam Diskusi Publik “Cerite Kote Kite” di Kafe Cendana Pontianak, Sabtu (21/12/2019) malam.
Pentingnya pemahaman itu membuat Edi mengapresiasi Diskusi Publik “Cerite Kote Kite” yang diprakarsai Forum Kota (Forkot) Pontianak ini.
Kesempatan ini dijadikannya momen untuk menjelaskan berbagai duduk persoalan pembangunan di Kota Pontianak kepada masyarakat. Terutama yang kerap “diviralkan” di Medsos.
Berbagai pertanyaan diajukan peserta diskusi pun dijawabnya dengan gamblang. “Kalaupun masih ada yang perlu diketahui, bisa ditanyakan langsung melalui Medsos (Media Sosial) saya,” ucap Edi.
Akun Medsos-nya memang “dimainkannya” langsung, tanpa official atau lainnya. “Namun lebih baik melalui diskusi seperti ini. Karena kalau di Medsos, biasanya tidak jelas siapa yang bersangkutan, apakah anak SD atau Profesor,” papar Edi.
Diskusi Publik yang diikuti puluhan peserta dari berbagai kalangan ini mengusung tema “Refleksi Pembangunan Kota Pontianak 2019 dan Arah Kebijakan Pembangunan Mendatang”.
Lantaran diskusi ini mengulik pembangunan yang sudah berlangsung di Kota Pontianak, tentunya tidak terlepas dari berbagai persoalan yang membutuhkan kebijakan solutif supaya tidak terus berulang.
“Kalau pembangunan, kita sudah on the track, sudah banyak penghargaan yang kita terima. Tetapi mengenai berbagai persoalan tentunya menjadi tantangan kita untuk mengatasinya,” kata Edi.
Dalam mengatasi berbagai persoalan di Kota Pontianak tersebut, Edi sangat mengharapkan partisipasi masyarakat dalam arti luas. Bukan hanya dengan menyalahkan pemerintah.
“Saya memerlukan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, kemudian kalau berkendara hendaknya memakai helm dan patuhi aturan lainnya,” kata Edi mencontohkan partisipasi masyarakat.
Sementara itu, pemrakarsa Diskusi Publik “Cerita Kote Kite” ini, Herman Hofi mengatakan, melalui diskusi ini diharapkan apa yang dibutuhkan masyarakat Kota Pontianak dapat terwujud.
“Seperti diketahui, jumlah penduduk kita semakin besar, kebutuhannya pun semakin besar. Sehingga memerlukan kebijakan yang tepat untuk mengatasi berbagai persoalan pembangunan di berbagai sektor di Kota Pontianak,” papar Herman.
Selain pembangunan fisik, lanjut Herman, Kota Pontianak juga membutuhkan pemberdayaan masyarakat.
“Melalui diskusi ini diharapkan akan muncul solusi yang bisa diterapkan pemerintah ke depan. Karena kita di sini juga menghadirkan Wali Kota Pontianak sebagai narasumber,” kata Herman.(dik)