KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Anggota DPRD Kota Pontianak, Yandi meminta petinggi Bank Kalbar dievaluasi dan bila perlu diperiksa atas kasus yang menimpa Bank tersebut.
“Melalui evaluasi akan terjawab apakah jajaran direksi itu tahu, tidak tahu atau malah ikut terlibat dalam kasus-kasus tersebut, jangan hanya level bawahnya yang bertanggung jawab. Ini uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan,” ujarnya, Kamis (1912).
Permintaan evaluasi tersebut, lanjutnya, setelah meruyaknya beberapa kasus yang membelit bank tersebut. Misalnya kasus paket bodong di Kabupaten Bengkayang. Kasus ini merupakan satu di antara sekian yang terungkap.
BACA: Bank Kalbar Dinilai Kalah dengan CU
Kemudian mangkraknya pembangunan Kantor Pusat Bank Kalbar di simpang Jalan Ayani – Jalan Parit Haji Husin I, Pontianak. Padahal lahan sudah dibeli dan peletakan batu pertama telah dilakukan di awal 2018.
Belum lagi, kasus proyek fiktif pada Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) di Kalimantan Barat merugikan Bank Daerah hingga mencapai Rp8,8 miliar.
“Ada banyak sekali kita melihat adanya kejanggalan-kejanggalan Bank Kalbar, ini ada apa sebenarnya, sudah waktunya para pemegang saham melakukan evaluasi kinerja jajaran direksi,” tegasnya.(KT)