Kalimantan Today Tajam | Terpecaya
KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Pemda Sanggau kembali merencanakan penyertaan modal bagi PDAM Trita Pancur Aji Sanggau sebesar Rp 20 miliar selama lima tahun kedepan. ‘Suntikan’ dana tersebut lebih besar dari sebelumnya yang senilai Rp 7,5 miliar.
Nanti kalau sampai 30 ribu akan ada tiga direktur, direktur keuangan, direktur teknik. Manajemennya lebih besar. Kalau sekarang kan hanya satu
“Penyertaan modal itu untuk membantu PDAM dari sisi pelayanan publik, karena itu perusahaan daerah. Dalam RPJMD itu sudah kita rencanakan bagaimana ada melakukan pembiayaan perusahaan daerah. Sedangkan kita baru satu perusahaan daerah,” kata Pj. Sekda Sanggau, Kukuh Triyatmaka, Kamis (28/11).
Harapannya dengan Rp 20 miliar itu, target RPJMD untuk 30 ribu sambungan rumah (SR) dapat tercapai. Saat ini baru ada 14 ribu SR se-Kabupaten Sanggau. Hanya saja, dari Rp 20 miliar itu, setiap tahunnya, besarannya disesuaikan dengan kemampuan anggaran.
“Kalau dari sisi target 14 ribu ke 30 ribu SR, kan berarti harus menambah 16 ribu. Sedangkan komposisi keuangan PDAM boleh dikatakan satu tahun itu rencana belanjannya Rp 10-11 miliar. Biaya rutin dan operasional. Kita sekarang kan 15 kecamatan hanya 14 PDAM unitnya. Sisa dua. Ini yang akan kita dorong,” ungkapnya.
Kukuh mencontohkan daerah Kecamatan Meliau masih sangat kurang. Sedangkan prospek pelanggannya cukup besar. Satu sisi debit air PDAM-nya hanya 10 liter per detik.
“Itu harus kita tingkatkan. Itulah fungsi penyertaan modal ini, sebagai dukungan Pemda. Tentu kita juga perlu pengawasan,” imbuhnya.
Sebelumnya, kata Kukuh, dengan ‘suntikan’ Rp 7,5 miliar mampu menambah lima ribu SR baru dari delapan ribu menjadi 12 ribu.
“Sekarang naik menjadi 14 ribu. Kita juga dibantu dari beberapa proyek kementerian PU. Itu yang menjadi pasokan menaikkan SR. Sanggau ini kan kecakupannya masih rendah,” terangnya.
BACA: Karolin Resmi Melaunching Kompor KMN
Meski saat ini PDAM Tirta Pancur Aji lebih ‘sehat’ ketimbang sebelumnya. Bahkan disebut-sebut telah memiliki cash in, namun lagi-lagi Kukuh mengatakan tetap tak mampu mengembangkan pelayanan tanpa suntikan dana. Hanya sebatas untuk membiayai dirinya sendiri.
Lalu bagiamana jika dengan suntikan Rp 20 miliar tersebut, target 30 ribu SR tak tercapai? Kukuh memastikan akan ada evaluasi. Terlebih, kata dia, sudah ada komitmen perjanjian kinerja.
“Nanti kalau sampai 30 ribu akan ada tiga direktur, direktur keuangan, direktur teknik. Manajemennya lebih besar. Kalau sekarang kan hanya satu,” pungkasnya. (Ram)
