Jumat , 22 November 2024
Home / NEWS / Belum Rampung, Progres Fisik Bangunan Rumah Adat Tionghoa Butuh Sekitar Rp 1,5 M

Belum Rampung, Progres Fisik Bangunan Rumah Adat Tionghoa Butuh Sekitar Rp 1,5 M

Foto--Kondisi Terakhir Rumah Adat Tionghoa di Jalan Pancasila Kelurahan Ilir Kota Kecamatan Kapuas, Minggu (3/11)
Foto–Kondisi Terakhir Rumah Adat Tionghoa di Jalan Pancasila Kelurahan Ilir Kota Kecamatan Kapuas, Minggu (3/11)

 

KALIMANTAN TODAY,SANGGAU -Kabupaten Sanggau dikenal sebagai salah satu Kabupaten yang menjunjung tinggi kebudayaan. Karena kepeduliannya itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau diganjar anugerah kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Di tengah kesuksesannya itu, Pemerintah Daerah disoroti karena masih ada beberapa infastruktur kebudayaan yang masih belum genah. Salah satunya adalah rumah adat.

Seperti yang terlihat di jalan Pancasila Kelurahan Ilir Kota, berdiri rumah adat Tionghoa. Namun, sejak dilaunching pendiriannya awal Januari 2014 silam, hingga hari ini, rumah adat tersebut belum selesai dikerjakan.

“Kalau untuk bangunan fisiknya si sekitar 80 persen sudah selesai, itu hanya gedungnya jak ya, belum pagar dan timbunan. Kemudian di dalam itukan ada panggung, nah itu juga belum,” kata Ketua panitia pembangunan rumah adat Tionghoa, Fuktono kepada wartawan, Minggu (3/11).

Meskipun masih banyak yang belum selesai, Fuktono mengaku pembangunan rumah adat Tionghoa karena Pemerintah Daerah memang sejak awal sangat konsen dengan pelestarian adat dan budaya.

“Menurut saya sangat pantaslah kalau pak Bupati Paolus Hadi sebagai Kepala Daerah kita menerima penghargaan itu, karena kiprah beliau untuk membangun kebudayaan di Sanggau memang luar biasa,” puji Fuktono.

Foktono berharap, pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Daerah untuk menyelesaikan dua rumah adat yang belum selesai di Kabupaten Sanggau yakni rumah adat Melayu dan rumah adat Tionghoa agar dituntaskan.

“Kalau untuk rumah adat Tionghoa itu masih butuh sekitar Rp 1,5 milyar lagilah untuk menyelesaikan bagian dalam dan luarnya, seperti timbunan dan pagar, termasuk panggung di dalam gedung,” ujarnya.

“Harapan saya, di pembahasan APBD tahun 2020 ini, pak Bupati bisa menganggarkan kembali pembangunan rumah adat Tionghoa karena memang rumah adat tersebut sangat dibutuhkan warga Tionghoa untuk pengembangan kebudayaan Tionghoa ke depannya,” harapnya.

Terpisah, Anggota DPRD Sanggau Daerah Pemilihan Kapuas, H. Samiun meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau segera menyelesaikan bangunan fisik rumah adat yang belum selesai.

“Yang kasat mata yang bisa kita lihat inikan ada dua, rumah ada Melayu yang di komplek Sabang Merah dengan rumah adat Tionghoa yang ada di jalan Pancasila. Saya berharap dianggarkan tahun ini di dalam APBD 2020 supaya nanti bisa dikerjakan di tahun 2020,” harapnya. (Ram)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Dinkes Akui Prevalensi Stunting di Sanggau Fluktuatif, Ini Penyebabnya

    KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pemda Sanggau terus berupaya  menekan dan mengatasi stunting. Hanya saja, hingga …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *