Kamis , 21 November 2024
Home / EKONOMI / Bank Kalbar Dinilai Kalah dengan CU

Bank Kalbar Dinilai Kalah dengan CU

Syarif Amin Muhammad Assegaf
Syarif Amin Muhammad Assegaf

 

 

KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK–Ironis. Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank Kalbar yang notabene mendapat suntikan dana besar dari pemerintah setiap tahun, justru perkembangannya kalah dengan Credit Union (CU).

Khususnya pada Pak Samsir sebagai Direktur Utama, harus berinovasi agar ke depan tidak lagi berharap pada Pemprov

“Walaupun mereka (CU) itu koperasi, tetapi kinerja mereka sangat bagus. Padahal mereka belum ada ATM (Anjungan Tunai Mandiri),” kata Syarif Amin Muhammad Assegaf, Anggota DPRD Provinsi Kalbar kepada wartawan, Senin (21/10/2019) lalu.

Jika dilihat dari segi pengalaman, menurut Amin, Bank Kalbar sangat berpengalaman dalam mengelola keuangan. Apalagi para petingginya sangat kompeten di bidangnya dan didukung teknologi yang memadai.

Suntikan dananya, lanjut dia, juga sangat besar. Dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar saja mencapai Rp250 Miliar. “Sebagian besar perbankan berkembang dengan pesat, tetapi tidak dengan Bank Kalbar,” sesal Amin.

Menurut Amin, pesatnya perkembangan perbankan tersebut tidak terlepas dari inovasi yang mereka lakukan dengan berani dan penuh pertimbangan.

Olehkarenanya, Amin meminta Bank Kalbar lebih berani untuk berinovasi, bukan hanya berpangku tangan sambil selalu berharap penyertaan modal dari pemerintah.

“Khususnya pada Pak Samsir sebagai Direktur Utama, harus berinovasi agar ke depan tidak lagi berharap pada Pemprov,” pinta Amin.

Sebagai Direktur Utama, kata Amin, tentunya Syamsir memiliki direksi yang sangat berpengalaman di dunia perbankan. “Kita minta kinerja person-person di Bank Kalbar itu lebih profesional,” tegas Amin.

Menurut Amin, banyak hal yang mesti dibenahi Bank Kalbar, baik secara internal maupun eksternal yang pada intinya untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat Kalbar.

“Saya melihat cabang-cabang pembantu belum maksimal pelayanannya. Seperti ATM-nya sering rusak, pengamanan juga demikian,” ungkap Amin.

Sejauh ini, lanjut dia, Bank Kalbar juga takut berekspansi untuk mengembangkan diri. Sehingga muncul kesan kalau bank ini hanya menunggu suntikan dana dari pemerintah.

“Jangan hanya cari aman dengan hanya mencari selisih bunga deposito. Tetapi juga harus berpikir inovasi, supaya Bank Kalbar berkembang sesuai dengan yang diharapkan,” ucap Amin.

Putusan ini tentu dapat dilakukan oleh pimpinan atau Direktur Bank Kalbar. Namun jika tidak ada perkembangan, maka evaluasi harus dilakukan. “Kalau kinerja direkturnya kurang baik, harus menjadi bahan evaluasi Pak Gubernur,” saran Amin.(dik)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Nakes Wajib Tangani Pasien Gawat Darurat, Junaidi: Administrasi Tak Bisa Diabaikan 

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pasien gawat darurat wajib mendapat penaganan tenaga kesehatan ketika di pusat pelayanan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *