Jumat , 22 November 2024
Home / LANDAK / Masuki Musim Pancaroba Warga diHimbau Waspada DBD

Masuki Musim Pancaroba Warga diHimbau Waspada DBD

FF26CCCE-EB6F-4720-8059-D30E5FCAC465
KALIMANTAN TODAY, LANDAK- Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Landak menghimbau warga untuk mewaspasai penyebaran penyakit memasuki peralihan musim dari kemarau ke penghujan seperti saat ini. Terlebih penyakit berbasis lingkungan seperti demam berdarah dangue (DBD), malaria, hingga diare.

“Yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah melakukan gerakan 3M, kemudian melakukan pemberantasan sarang nyamuk, kalau dirumah juga harus menjaga kebersihan dari lingkungan sekitar rumah,” jelas Pius Edwin beberapa waktu lalu.

Dirinya menambahkan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Landak, untuk kasus DBD sejak januari hingga september 2019 cendrung mengalami penurunan. Dimana untuk bulan januari dan febuari kasus DBD di wilayah Kabupaten Landak relatif lebih tinggi jika dibandingkan pada bulan juli, agustus, september. Hal ini dikarenakan pada periode januari masih terjadinya hujan.

“Dari data yang kita kumpulkan di januari itu ada 11 kasus, februari 10 kasus dan cendrung turun dimana pada bulan juli hanya ada 1 kasus yang terlaporkan, di agustus nol dan dibulan september hanya 2 kasus,” tambah Pius

Meski kasus DBD di wilayah Kabupaten Landak cendrung menunjukan tren penurunan setiap bulannya. Namun Pius Edwin menghimbau agar warga tetap waspada terutama dengan terus melakukan tindakan-tindakan pencegahan salah satunya menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Sementara terkait dua kasus DBD yang ditemukan dibulan september 2019 menurut Pius jika kasus tersebut terjadi wilayah di Desa senakin, serta Kecamatan Sebangki.

“Semua daerah itu berpotensi untuk terjadinya wabah KLB dari DBD,karena kebiasaan dari kita, sekarang hampir seluruh rumah tangga itu mempunya bekas minuman, dan ini biasanya dibuang disekitar rumah, ini kadang-kadang terlupakan dan itu bisa menjadi media untuk tinggalnya nyamuk,” ketus Pius Edwin.

Karnanya, Ia turut mengajak kepada warga untuk selalu memperhatikan kesehatan lingkungan sekitar agar terhindar dari penyakit demam berdarah.

“Untuk sampah-sampah yang dianggap bisa menjadi tampungan air dan menjadi sarang nyamuk sebaiknya dikubur atau pelihara ikan yang memakan jentik nyamuk, kemudian dirumah tangga yang kaki mejanya masih dikasi air agar semut tidak naik, itu juga bisa menjadi sarang nyamuk,” tutupnya (Sab)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Dinkes Akui Prevalensi Stunting di Sanggau Fluktuatif, Ini Penyebabnya

    KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pemda Sanggau terus berupaya  menekan dan mengatasi stunting. Hanya saja, hingga …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *