KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Sebanyak lima negara, yakni Australia, Brunei Darussalam, China, Filipina dan Malaysia dengan kekuatan keseluruhan berjumlah 98 atlet berlaga pada Pontianak International Dragon Boat (PIDB) 2019 di Sungai Kapuas, Taman Alun Kapuas, Jumat (20/9). Sementara untuk Tim Indonesia menurunkan tim dari beberapa provinsi, antara lain Provinsi Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Selatan.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, PIDB ini merupakan pertama kali digelar dengan melibatkan peserta internasional. Kegiatan ini sebagai salah satu upaya menjadikan Sungai Kapuas sebagai destinasi wisata olahraga (sport tourism). “Sehingga Sungai Kapuas bisa menjadi salah satu pembangkit pertumbuhan ekonomi di bidang pariwisata,” ujarnya.
Sebagai kota yang tidak memiliki kekayaan sumber daya alam, namun Sungai Kapuas menjadi sebuah potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata. “Kita berupaya menjadikan sebuah kawasan kota baru dengan waterfront city-nya sebagai destinasi wisata yang baru di Kota Pontianak,” ungkap Edi.
Tim dayung asal Kota Pontianak, Provinsi Kalbar mewakili Indonesia baru-baru ini berhasil merebut juara pertama pada lomba dayung di Brunei Darussalam. Hal ini membuktikan bahwa potensi olahraga dayung di Kota Pontianak bisa menjadi pembangkit olahraga di Kalbar secara umum. “Mudah-mudahan pada PON mendatang di Provinsi Papua tim dayung kita bisa menyumbangkan medali emas,” imbuhnya.
Gubernur Kalbar, Sutarmidji berharap event ini menjadi kalender rutin tahunan setiap memperingati Hari Jadi Kota Pontianak. Hal ini bertujuan supaya Pontianak lebih dikenal terutama di dunia internasional. “Saya ingin Sungai Kapuas ini menjadi wajah Kota Pontianak,” sebutnya.
Untuk menjadikan Sungai Kapuas sebagai wajah Kota Pontianak, lanjutnya, bangunan ruko yang ada di sepanjang Sungai Kapuas seluruhnya harus menghadap ke sungai. Dengan tertatanya kawasan pinggiran Sungai Kapuas maka bisa menjadi modal dasar menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Pontianak. “Event-event harus terus ditingkatkan, Pontianak International Dragon Boat maupun Kulminasi Matahari harus disosialisasikan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak, Syarif Saleh menerangkan, perlombaan dayung PIDB 2019 ini, selain diikuti mancanegara pada kategori internasional, juga ada kategori lokal. Peserta lokal diikuti oleh enam kabupaten/kota dengan jumlah total peserta 228 atlet. “Terdiri dari Kabupaten Sambas, Bengkayang, Mempawah, Landak, Kubu Raya dan Kota Pontianak,” pungkasnya. ( jim/humpro)