KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Rangkaian peringatan malam tahun baru Islam 1441 H/2019 resmi dibuka pada Jumat (30/8) malam oleh Bupati Sanggau yang diwakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (Dishangpang Hortikan) Kabupaten Sanggau, John Hendri.
Kegiatan yang dipusatkan di halaman Masjid Jami’ Sultan Ayyub itu mengusung tema “Maknai Hidup dengan Semangat Hijrah”.
Hadir pula Kapolres Sanggau, AKBP.Imam Riyadi, Dandim Sanggau yang diwakili Pasi Intel, Kapt.Saifullah, Kepala Kantor Kemenag Sanggau, H.M.Taufik, Kepala OPD Kabupaten Sanggau, Camat Kapuas, Alipius, Kapolsek Kapuas, Iptu.Sri Mulyono, Para Pengurus PHBI Kabupaten Sanggau.
Ketua Panitia, Ade Harun menyampaikan kegiatan tersebut merupakan malam pembukaan menyambut dan menyemarakkan tahun baru 1 Muharram 1440 H.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dari pemuda Masjid Jami’ Sultan Ayub dalam menyemarakkan malam tahun baru Islam. Berharap dengan melalui momentum pada kesempatan ini, kita semua mendapat hijrah atau kehidupan yang lebih baik lagi,” kata Ade Harun.
Dalam menyemarakkan tahun baru Islam 1441 H, ada beberapa agenda perlombaan yang digelar yakni: qasidah yang diikuti delapan grup, MTQ untuk cabang tartil anak-anak dan remaja putra dan putri diikuti 17 orang, MTQ cabang tahfidz untuk anak-anak dan remaja diikuti 17 orang, lomba mewarnai yang diikuti anak-anak TK sebanyak 86 orang dan kelima, lomba hadrah diikuti empat grup hadrah.
Ketua Pengurus Masjid Jami’ Sultan Ayub Kantu’, H.Nasri Rajali atas nama pengurus masjid menyampaikan apreseasi dan penghargaan kepada panitia, pemuda dan remaja masjid yang sudah melaksanakan kegiatan tersebut.
H.Nasri juga menyampaikan terkait status Masjid Jami’ Sultan Ayub yang disebut masjid terbesar di tingkat kelurahan dan desa.
“Masjid Jami’ Sultan Ayub Kantu’ ini merupakan masjid bersejarah dan masjid yang tertua di Kabupaten Sanggau. Maka dari itu kami selaku pengurus Masjid Jami’ Sultan Ayub ingin meningkatkan status masjid ini dari terbilang masjid terbesar di tingkat kelurahan atau desa menjadi masjid bersejarah yaitu masjid tertua di Kabupaten Sanggau. Dengan begitu berarti levelnya bukan terbesar untuk kelurahan dan desa lagi, akan tetapi masjid tertua di Kabupaten Sanggau,” jelasnya.
Sementara itu, mewakili Bupati Sanggau, Kadishangpang Hortikan Sanggau, John Hendri menilai tema yang diusung sangat pas.
“Saya kira ini momen yang sangat pas untuk kita semua, dalam rangka merenungi perilaku diri kita sendiri, agar pada tahun 1441 H kita dapat meniti kehidupan yang lebih baik lagi,” katanya.
John juga sepakat untuk perubahan status Masjid Jami’ Sultan Ayub merupakan masjid yang tertua di Kabupaten Sanggau.
“Menyikapi hal tersebut agar para pengurus masjid bisa berkomunikasi bersama pihak Kemenag Sanggau terkait mekanisme untuk perubahan gelar atau status dari Masjid Jami’ Sultan Ayyub yang semula merupakan masjid terbesar di tingkat kelurahan dan desa, menjadi masjid tertua di Kabupaten Sanggau,” tuturnya. (Ram)