KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Polres Sanggau menggelar doa bersama lintas agama dalam rangka menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan NKRI yang dipusatkan di lapangan bola rawa bhakti jalan Ahmad Yani Kelurahan Ilir Kota Kecamatan Kapuas, Jumat (30/8) pagi.
Acara yang digagas Kapolres Sanggau AKBP. Imam Riyadi, itu dihadiri langsung Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot, Ketua FKUB, Pdt Suyono Asun, Pasilog Kodim 1204/Sgu Kapten Arm Dulloh, Kasi Bimas Islam Kementerian Agama Sanggau, H. Toyib SA, Forkompimda, tokoh Islam, Katolik, Protestan, Budha, tokoh pemuda, tokoh wanita, tokoh masyarakat, tokoh adat dan pelajar se-Kota Sanggau.
Kapolres Sanggau AKBP. Imam Riyadi mengatakan sengaja melibatkan pelajar se-Kota Sanggau lantaran sebagai calon penerus bangsa harus diberikan pemahaman agar tidak memiliki paham-paham menyimpang.
Ia berharap rasa persatuan dan kesatuan di Kabupaten Sanggau tetap terjaga dengan baik. Jangan sampai terprovokasi dengan isu-isu yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI.
“Ini tugas kita bersama untuk menjaga Kabupaten Sanggau agar tetap kondusif,” pesannya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot mengapreseasi kegiatan tersebut sebagai upaya menjaga keutuhan NKRI. Ia menyebut kejadian di Papua yang berpotensi mengganggu keutuhan dan persatuan NKRI, harus dijadikan pelajaran.
“Di Sanggau tidak boleh ada gangguan apa pun yang mengarah pada perpecahan NKRI. Orang Sanggau tidak boleh ikut-ikutan, apalagi mencampuri urusan daerah orang lain. Kita jaga saja daerah kita,” pesannya.
“Negara kita memang perlu didoakan karena negara ini butuh orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,” sambungnya.
Ontot menambahkan, musuh bamgsa saat ini adalah radikalisme, terorisme dan narkoba.
“Karena itu kita semua harus tetap waspada, termasuk para generasi mudanya. Negara ini bisa hancur kalau generasi mudanya memilik pemikiran radikal. Peran kita semua harus dijalankan supaya tidak ada yang terpapar paham radikalisme. Mari kita jadikan Kabupaten Sanggau ini berbudaya dan beriman,” ajaknya.
Senada juga diungkapkan Pasilog Kodim 1204/Sgu Kapten. Arm. Dulloh. Ia memimta masyarakat Sanggau tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Tidak terpengaruh dengan persoalan di luar daerah. Budaya gotong-royong sebagai budaya leluhur juga dapat terus dilakukan agar tercipta rasa kebersamaan dan persatuan sesama anak bangsa.
Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh tokoh lintas agama yakni tokoh Agama Islam oleh H. Nasri H. Razali, tokoh Agama Katolik pastor Vincencius, tokoh Agama Protestan Pdt. Suyono Asun dan Agama Budha Djin Jung. (Ram)