KALIMANTAN TODAY, BENGKAYANG – Sekolah Dasar Negeri 17 Sidai, Kecamatan Ledo, kabupaten Bengkayang ludes terbakar, Rabu sore kemarin (21/8).
Terbakarnya sekolah tersebut diakibatkan boleh pembakaran lahan untuk ladang yang di lakukan oleh warga setempat, yang jarak lahan dari gedung sekolah hanya sekitar 50 meter.
Gedung sekolah yang terdiri di atas lahan seluas 8×16 meter tersebut terbuat dari papan atau kayu dengan seng metal, dan terdiri dari ruangan sebanyak tiga buah (kelas1-3), dan dua buah toilet. Karena bangunan dari kayu membuat api dengan cepat merayap kesejumlah kontruksi bangunan.
Berdasarkan keterangan warga, terbakarnya SDN Sidai berawal saat oknum warga membakar lahan pada pukul 14.30 Dan Pembakaran lahan tersebut diperkirakan selesai pada pukul 16.00 sore.
Lahan tersebut milik Y, saat membakar lahan Y dibantu jaga api oleh M (pamannya), dan diketahui api sudah padam. Namun pada pukul 16.00, dilanjutkan membakar lahan yang kedua, yang lokasi berbatasan langsung dengan SDN 17 Sidai hanya berbatas pohon bambu atau rumpun bambu.
Pukul 16.15, Y melihat LIS atap SDN 17 Sidai yang terbuat dari papan kayu terbakar dan langsung membesar. Melihat hal tersebut, sontak Y mendobrak pintu sekolah untuk memadamkan api, akan tetapi api sudah terlalu besar, dan warga berdatangan untuk membantu memadamkan api dengan semprotan (peralatan seadanya).
Kapolsek Ledo, IPDA Maju K. Siregar membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, sekolah yang terbakar jauh dari permukiman warga, sehingga sulit dilakukan pemantauan, dan akibat kebakaran tersebut warga yang melakukan pembakaran lahan diamankan ke Polres Bengkayang.
“Untuk pelaku sudah kita bawa dan amankan di Polres Bengkayang,” ungkap IPDA Maju K. Siregar.
Atas kejadian ini, Kapolsek kembali menghimbau dan meminta agar warga tidak melakukan pembakaran lahan, terlebih pada musim kemarau yang saat ini masih berlanjut. (Titi)