Jumat , 22 November 2024
Home / NEWS / Penanggulangan Karhutla Tak Pernah Serius, Ini Buktinya…

Penanggulangan Karhutla Tak Pernah Serius, Ini Buktinya…

Sebuah helikopter berusaha memadamkan kebakaran lahan di Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (5/11). Hingga saat ini terdapat 194 titik api (hotspot) yang tersebar di Provinsi Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/ed/ama/14.
Sebuah helikopter berusaha memadamkan kebakaran lahan . ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK–Padamnya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dan hilangnya kabut asap di Provinsi Kalbar, dari tahun ke tahun bukan karena kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang luar biasa. Melainkan karena guyuran hujan.

“Karena pertolongan Tuhan saja yang menurunkan hujan, sehingga api padam dan kabut asap hilang,” kata Mad Nawir, Juru Bicara (Jubir) Fraksi Persatuan Keadilan Bangsa (Perkasa) DPRD Provinsi Kalbar, ditemui usai Paripurna Pandangan Umum (PU) Fraksi-Fraksi terhadap Nota Penjelasan Gubernur atas APBD Perubahan 2019, di Balairungsari DPRD Provinsi Kalbar, Rabu (21/08/2019).

Berakhirnya Karhutla dan lenyapnya kabut asap karena diguyur hujan tersebut, menurut Mad Nawir, menunjukkan bahwa bencana tahunan ini tidak pernah ditangani atau ditanggulangi secara serius.

Pada pemerintahan Gubernur Sutarmidji ini, Mad Nawir melihat ada langkah-langkah yang nampak konkret untuk menanggulangi Karhutla. “Misalnya mengumpulkan para pengusaha yang mempunyai lahan,” katanya.

Kemudian perusahaan yang lahannya terbakar disegel Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar. “Kami minta itu terus didalami dan ditindaklanjuti, karena Karhutla ini sudah merugikan masyarakat Kalbar, bahkan daerah lain,” jelas Mad Nawir.

Upaya lainnya juga nampak, di antaranya memadamkan Karhutla menggunakan paralatan yang canggih seperti waterboom. Pelibatan berbagai pihak dan masyarakat juga telah dilakukan.

Pun demikian, langkah Pemprov Kalbar tersebut belum efektif menghentikan Karhutla dan melenyapkan kabut asap. Malah guyuran hujan yang menyelesaikannya, bukan karena langkah-langkah tersebut.

Atas fakta ini, Mad Nawir menilai, harus ada kebijakan yang lebih baik untuk menangani Karhutla dan kabut asap. “Misalnya menambah alokasi anggaran untuk BPBD untuk meningkatkan kinerjanya dalam melakukan pencegahan Karhutla,” ujarnya.

Pencegahan Karhutla, kata Mad Nawir, tentunya sangat penting. “Pencegahan itu harus dikedepankan. Ketika api mulai muncul sudah harus cepat dipadamkan. Jangan menunggu sampai menjalar ke lahan-lahan yang lebih luas,” ingatnya.

Mad Nawir lebih menunggu kebijakan Pemprov Kalbar yang lebih efektif untuk mencegah Karhutla. Lantaran selama ini, untuk penanggulangannya, selalu sukses oleh guyuran hujan, bukan karena kebijakan atau langkah-langkah pihak terkait.(dik)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Desa ODF di Kabupaten Sanggau Bertambah Jadi 13, Tertinggi di Kembayan

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Berlahan tapi pasti, jumlah desa Open Defecation Free (ODF) atau yang sudah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *