KALIMANTAN TODAY, SAMBAS – Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sambas tinggal hitungan bulan, penetapan dimulainya tahapan oleh KPU dipastikan bulan September 2019. Untuk pencoblosan sendiri, juga dipastikan September 2020.
Waktu yang singkat, membuat partai berbenah, mencari figur yang akan ditampilkan termasuk kasak kusuk berkoalisi.
Kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sambas, Darso, jika partai sudah menunjuk, maka siap atau tidak, figur tersebut harus siap, apalagi jika yang ditunjuk adalah dari kader partai itu sendiri.
“Sebagai kader, kalau memang partai mempercayai saya sebagai calon Bupati Sambas, secara pribadi saya tetap siap,” ujarnya saat dihubungi, Senin (19/8).
Dalam waktu dekat kata Darso, pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sambas akan melaksanakan konsolidasi sampai ketingkat bawah struktur partai.
Namun kata dia, konsolidasi itu masih menunggu instruksi dari DPP PDI Perjuangan yang kemungkinan dalam waktu dekat ini akan turun pada seluruh DPC se Indonesia.
Di Sambas kata Darso, kursi dewan dari PDI Perjuangan ini ada enam. Tentu belum bisa mengusung sendirian. Harus ada koalisi, dan hal ini sudah dijajaki baik pada tokoh masyarakat dan pengurus parpol.
Termasuk memperbanyak silaturahmi dan mendengar aspirasi masyarakat, baik itu tokoh masyarakat, agama, adat, perempuan hingga pemuda
“Kita perbanyak silaturahim dulu. Kita mendengar dulu apa yang menjadi aspirasi masyarakat dan tokoh Masyarakat Sambas,” terang Darso.
Sebab, seorang bupati harus mampu membawa solusi terhadap kesejahteraan masyarakat di daerahnya.
“Menjadi bupati di Kabupaten Sambas harus bisa membawa solusi bagi kesejahteraan masyarakat,” paparnya.
Katanya lagi “Tahap awal adalah melakukan survei pemetaan wilayah untuk melihat kelemahan kita,” pungkasnya. (jon)