KALIMANTAN TODAY, SAMBAS – Belum usai kasus di Desa Sajingan yang menyebabkan sejumlah warga desa mengalami gatal gatal, akibat sungai tercemar oleh limbah dari perusahaan sawit, kini, warga Sambas dihantui lagi kasus yang sama.
Diduga akibat dari bocornya limbah beracun hasil dari salah satu perusahaan di Ledo yang mengalir sepanjang sungai Ledo merambah ke sungai Sambas Besar.
Desa yang pertama terpapar limbah beracun adalah Kampung Momong (Bengkayang) Kampung Spandak Kampung Sejangkung Kampung Sepantai dan Kampung Senabah.
Akibatnya, ikan ikan banyak yang timbul dan mati keracunan akibat dari limbah yang mengalir di Sungai tersebut.
Perihal tersebut kata salah satu tokoh pemuda Subah, Ahmad Hapsak Setiawan, sudah sepantasnya pemerintah daerah turun tangan menanggulangi hal tersebut.
“Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sambas harus segera mengumumkan hasil uji Lab sampel air yang mereka ambil,” ujarnya saat dihubungi Selasa (6/8) sore.
Jika memang matinya ikan disungai benar benar akibat limbah beracun, seharusnya ada aksi dari dinas tersebut untuk menetralkan atau meminimalisir penyebaran agar tidak sampai meluas.
“Biar masyarakat desa disepanjang sungai tersebut bisa beraktifitas kembali baik untuk mencari ikan sebagai mata pencaharian maupun mandi dari air sungai tersebut,” papar dia.
Ia juga heran, tanggul limbah beracun perusaahan tersebut bisa jebol. Sudah selayaknya dinas terkait menindak tegas pada perusahaan perkebunan yang ceroboh tersebut.
“Termasuk memberikan kompensasi pada masyarakat yang terdampak, karena air sungai tersebut sehari hari dipergunakan untuk mandi serta keperluan memasak,” pungkasnya. (jon)