KALIMANTAN TODAY, SANGGAU – Pasien hemodialisa (cuci darah) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) MTh. Djaman, Antonius Ason mengeluhkan buruknya pelayanan PLN yang berdampak pada proses cuci darah pasien yang sedang menjalani perawatan.
Hal itu terjadi pada saat dia beserta enam pasien cuci darah sedang menjalani proses cuci darah di ruang Hemodialisa pada Sabtu (3/8) pagi.
“Saya pada Sabtu tanggal 3 kemarin cuci darah, listrik tiba-tiba padam, ada sekitar setengah jam, untungnya proses cuci darah saya cepat,” kata Ason sapaan akrabnya, Minggu (4/8).
Akibat padamnya listrik tersebut, seorang pasien bernama Agustina yang sedang menjalani proses cuci darah, sempat mengalami darah beku sekitar setengah jam.
“Si pasien ini terlihat lemah. Darahnya beku karena tidak ngalir ke tubuhnya,,” ujar Ason.
Ason meminta pihak PLN selalu memberikan informasi jika ada pemadaman listrik.
“Apalagi rumah sakit inikan objek vital. Ada pasien yang memang harus menjalani pengobatan medis yang sangat membutuhkan listrik, seperti ruang operasi, ruang ICU dan hemodialisa,” ujarnya.
Ia mengaku protesnya tersebut bukan bermaksud menjelakkan PLN. Hal itu murni untuk kebaikan bersama.
“Mungkin saja PLN lupa berkoordinasi. Yang jelas saya berharap betul tidak ada lagi pemadaman listrik secara tiba-tiba. Berikan informasi yang jelas terutama kepada pihak rumah sakit,” harapnya.
Protes yang sama juga disampaikan Ason kepada pihak Rumah Sakit, terutama petugas bagian genset.
“Mestinya petugas yang bagian genset rumah sakit ini standby. Tidak boleh dia pulang. Kalau dia pulang, ada petugas cadangan. Ini saya dengar kuncinya dibawa pulang ke rumahnya di Bogor,” keluhnya Ason.
“Bagaimana mau meningkatkan status, kalau pihak Rumah Sakit ini selalu bermasalah dalam hal pelayanan,” terangnya.
Meskipun sempat protes pada pihak RSUD, namun apresiasi juga diberikan Ason kepada perawat di ruang Hemodialisa.
“Saya berterimakasih kepada perawat diruang Hemodialisa yang bergerak cepat, dia kejar ke sana-ke mari mencari petugas yang memegang kunci genset. Kasihan saya lihat perawatnya, mana dia sibuk ngurusi pasien, ditambah lagi ngurusin mesin genset. Mungkin kalau ada kuncinya dia yang menghidupkan genset tu,” ujar Ason. (Ram)