KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK–Habis pesan singkat (SMS) terbitlah aplikasi perpesanan di Media Sosial (Medsos). Begitulah kasus-kasus penipuan. Tidak terkecuali dengan mencatut nama-nama pejabat.
Di antara sekian banyak pejabat beberapa di antaranya Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Kalbar. Seperti Wakil Ketua Suriansyah yang dicatut Facebook.
Atas pencatutan itu, Suriansyah pun membuat klarifikasinya melalui akun Facebook resminya bahwa namanya dicatut pada 12 Juli 2019 lalu.
Belum lama berselang pada Jumat (02/08/2019) gilirana nama Anggota DPRD Kalbar, Martinhs yang dicatut melalui WhatsApp. Legislator PDI Perjuangan ini juga mengklarifikasinya melalui akun resminya di Facebook.
Lantaran banyak kasus seperti ini, Anggota Komisi 1 DPRD Provinsi Kalbar, Darso meminta pihak terkait segera bertindak. “Akun-akun penipuan kan itu bisa diblokir atau ditutup oleh instansi terkait,” katanya.
Darso mengungkapkan, cukup banyak akun di Medsos yang digunakan sebagai sarana menipu masyarakat, mulai dari modus meminjam uang untuk biaya pengobatan atau keluarga kecelakaan, meminta tolong dibelikan pulsa, hingga mendapat hadiah dan lainnya.
Penipuan-penipuan tersebut, menurut Darso, tentunya bukan dilakukan si pemilik akun. Lantaran cukup banyak cracker di Medsos. “Bukan mustahil, para cracker tersebut menjebol akun oranglain untuk berbagai kepentingan kepentingan,” katanya.
Seluruh pihak, terutama pengguna Medsos, kata Darso, hendaknya lebih berhati-hati dan selalu memantau akun-akunnya. Jangan sampai digunakan orang-orang yang tidak bertanggungjawab. “Karena bisa saja akun kita dijebol orang untuk memfitnah, ini tentunya berbahaya,” ingatnya.
Bila mendapati akunnya sudah digunakan oranglain untuk menipu atau menebar kebencian, fitnah dan lainnya, Darso menyarankan si pemilik untuk segera mengklarifikasi dan melaporkannya ke instansi terkait, supaya dapat segera dibekukan.(dik)