KALIMANTAN TODAY, BENGKAYANG – Bupati Bengkayang Suryadman Gidot buka acara Bursa Inovasi Desa Klaster II di kantor Camat Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Rabu (31/7) .
Bursa Inovasi Desa dibagi dalam tiga Klaster, yakni Klaster I, II dan III. Untuk Klaster III sudah dibuka di kantor camat Sungai Raya Kepulauan Senin (29/7) , dan Klaster I akan dilaksanakan besok (Kamis) di kantor camat Lumar.
Klaster II diikuti oleh Kecamatan Sanggau Ledo, Kecamatan Ledo, Kecamatan Siding, Kecamatan Tujuh Belas, Kecamatan Seluas dan Kecamatan Jagoi Babang.
Bupati Bengkayang Suryadman Gidot mengatakan, Bursa Inovasi Desa (BID) merupakan upaya pemerintah dalam mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan dana desa dengan memberikan rujukan Inovasi Pembangunan desa dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal, dan kewirausahaan , pengembangan SDM serta Insfratruktur desa.
“Program BID ini kita harap mampu memicu munculnya inovasi dan pertukaran pengetahuan secara partisipatif, sehingga desa lebih efektif dalam menyusun perencanaan dana desa sebagai investasi dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Bagi desa yang memilih menu yang disediakan oleh panitia, menu Bursa Inovasi Desa harus sesuai dengan potensi desa, sehingga dapat menjawab permasalahan yang terjadi di desa, sehingga output yang dihasilkan sesuai dengan rencana dan komitmen desa dalam mengembangkan inovasi desa,” jelas Bupati.
Gidot juga meminta kepada pemerintah desa, ketua BPD dan tokoh masyarakat untuk benar-benar memperhatikan kebutuhan masyarakat desanya, dimana Pembangunan desa harus berdayaguna dan berhasil dengan memanfaatkan sumber daya alam dan pemberdayaan masyarakat desa itu sendiri.
“Jangan sampai kegiatan yang dilakukan di desa tidak mengakomodir semua kepentingan masyarakat desa, sehingga berakibat fatal terlebih tidak melalui musyawarah mufakat desa,” kata Bupati.
Bupati juga mengatakan, BID selain bertujuan meningkatkan kualitas penggunaan dana desa, juga untuk meningkatkan kapasitas desa dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembangunan desa secara berkualitas.
“BID ini adalah mengapresiasi program-program yang dibiayai oleh dana desa, dan disingkronkan dengan kegiatan pusat, provinsi dan kabupaten. Kita berharap, pemangku di desa mempunyai ide-ide kreatif dan inovatif untuk pembangunan desa yang berkualitas,” ucapnya lagi.
Didepan peserta Bursa Inovasi Desa, Gidot menegaskan agar pemangku kebijakan desa benar-benar melaksanakan kegiatan di desa dengan baik, baik perencanaan maupun pelaksanaannya. Hindari hal-hal yang dapat merugikan orang lain.
“Mari jawab masalah di desa masing-masing, dengan komitmen yang dibangun hari ini untuk membangun di desa. Yang kita lakukan hari ini awal untuk menjawab ketinggalan kita di desa. Kita kejar ketertinggalan kita dengan daerah lain,” pesan Bupati. (Titi)