KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Sesuai dengan pernyataan Kapolsek Pontianak Kota, Kompol Sugiono bahwa hasil visum Ramadhan yang tewas di Rumah Sakit Kota Pontianak, keluar hari Rabu (31/7).
“Hanya saja, bukti visum dari rumah sakit yang belum keluar. Informasinya Rabu lusa baru ada hasil visum,” ujarnya kemarin.
Hasil visum yang dikeluarkan Dokter Ahli Forensik Rumah Sakit Daerah Soedarso, Monang Siahaan, terdapat kejanggalan.
“Berdasarkan hasil autopsi terhadap Ramadhan, korban dugaan penganiayaan oleh dua orang ABH di dalam PLAT, terdapat kejanggalan di bagian dalam kepala,” ujarnya Rabu (31/7).
Kejanggalan tersebut enggan ia sebutkan secara detail, karena kata dokter Monang Siahaan, mengingat kode etik dirinya.
“Secara umum, hasil autopsi terhadap almarhum (Ramadhan) ada kejanggalan yang saya temui di kepala bagian kepala,” terang dia.
Meskipun begitu, dirinya juga mengungkapkan bahwa pada dasarnya kejanggalan-kejanggalan tersebut cenderung mengarah pada tubuh korban yang terkena benda tumpul, bukan sebaliknya.
“Pokoknya, tubuhnya yang mendatangi benda keras tersebut,” ungkapnya.
Selain itu, terdapat juga beberapa luka memar di bagian-bagian tubuh yang lain. Misalnya di bagian hidung, di tangan serta kaki. Namun hal itu tidak bisa menjadi sebab kematian korban sendiri.
“Ada (luka memar), di bagian tangan, kaki dan di bagian hidung korban. Tapi itu kecil-kecil, tidak menjadi efek kematian korban,” tutupnya.
BACA JUGA: Anak Disabilitas Tewas dikeroyok di Pusat Layanan Anak Terpadu Pontianak
Ramadhan, merupakananak disabilitas yang diinapkan Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak ke Pusat Layanan Anak Terpadu (PLAT) Jalan Ampera, Sabtu (27/7) pagi hari pukul 05.30 wib, meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Umum Kota Pontianak.
Diduga kuat, meninggalnya korban ini adalah setelah dikeroyok oleh dua orang anak ABH yang dititipkan di Plat. (jon)