KALIMANTAN TODAY, KUBU RAYA – Dalam meningkatkan kualitas layanan penumpang penerbangan di Bandara Supadio Pontianak, PT Angkasa Pura II resmi menjadi pelanggan Premium Silver PLN Pontianak dengan daya 3.465 KVA.
Dalam meningkatkan mutu layanan pada pengguna jasa bandara kata Executive General Manager Angkasa Pura II Pontianak, Eri Braliantoro,
pihaknya membutuhkan kualitas pasokan listrik yang andal tanpa padam.
“Sehingga, para pengguna jasa penerbangan di Bandara Internasional Supadio dapat menikmati layanan secara maksimal,” ujarnya Rabu (31/7).
Selain meningkatkan performa layanan dan mengurangi keluhan terhadap listrik, Eri Braliantoro juga menyebut, menjadi pelanggan premium tentunya akan menghemat biaya operasional.
“Karena dapat menekan biaya pemeliharaan genset sebagai antisipasi jika terjadi padam,” ungkapnya.
Katanya lagi, pihaknya berupaya melakukan optimalisasi pelayanan bandara, support dari Stakeholder sangat dibutuhkan, termasuk listrik dari PLN.
“Layanan premium ini pastinya akan meningkatkan performa layanan kami kepada pengguna jasa bandara. Semoga kerjasama kita ini dapat meningkatkan mutu layanan kepada masyarakat khususnya pengguna jasa bandara,” ungkap Eri.
Sementara itu ditempat yang sama, General Manager UIW Kalbar, Agung Murdifi mengatakan, PT. Angkasa Pura II merupakan pelanggan premium ke 29 PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat.
Proses permohonan menjadi pelanggan premium sangat mudah dan tidak berbelit-belit.
Berawal dari beberapa kunjungan probing yang dilakukan oleh Account Executive (AE) PLN Pontianak, akhirnya pihak PT. Angkasa Pura II tertarik dan mengajukan permohonan pada tanggal 13 Mei 2019 lalu, dilanjutkan dengan penandatanganan MOU menjadi pelanggan premium.
Selang dua bulan permohonan menjadi pelanggan premium diproses, dilanjutkan dengan pembangunan jaringan SKTM khusus ke Bandara Supadio kini PT. Angkasa Pura dapat menikmati layanan prima dari PLN.
“Sebagai pelanggan premium, aliran listrik PT. Angkasa Pura II akan dipasok dari dua penyulang, yakni penyulang Bandara sebagai penyulang utama, dan penyulang Arteri sebagai penyulang cadangan, sementara listrik akan dipasok dari Gardu Induk Sungai Raya,” jelas Agung.
Dijelaskannya pula, bahwa untuk kehandalan pasokan listrik, disisi jaringan SKTM Bandara Internasional Supadio dipasang alat Automatic Change Over Switch (ACOS) yang berfungsi secara otomatis memindah suplai energi listrik ke Penyulang cadangan jika sewaktu-waktu terjadi gangguan.
“Jika terjadi gangguan pada penyulang utama maka secara otomatis per 0,1 hingga 0,5 detik akan dipasok melalui penyulang cadangan,” imbuh Agung. (jon)