Kalimantan Today Tajam | Terpecaya
Oleh: Maysramo
Rasanya begitu sedih saat tersiar infomasi Cornelis tak lagi dipercaya sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat. Sedih melihat sosok yang selalu mengatakan, “Tanang jak” itu mendapatkan kado pahit di hari ulang tahunnya ke-66.
Hmmm…jangan-jangan PDI Perjuangan tengah nge-prank dengan kado pahit itu. Ujung-ujungnya, disaat Cornelis dan pendukungnya bergalau ria secara berjamaah, tiba-tiba PDI Perjuangan bilang gini. “Supraaais, kena deh”. Bersamaan dengan itu, lagu Selamat Ulang Tahun terdengar mengalun.
Tentu PDI Perjuangan tak sekejam itu. Membuang Cornelis begitu saja. Setelah apa yang dihasilkan Cornelis, tidak saja memerahkan Kalbar dari pemilu ke pemilu dan memberikan suara kemenangan buat Jokowi dalam dua kali perhelatan pilpres. Ibarat pepatah, habis manis sepah dibuang. Tidak, tidak mungkin setega itu. Bahkan di hari ulang tahun yang harusnya dipenuhi kebahagiaan dan ucapan selamat.
Bila pun informasi itu benar dan memang benar adanya, alasannya tidak akan jauh dari regenerasi dan penyegaran. Atau, biar lebih akademis sedikit, tantangan ke depan membutuhkan kader-kader muda yang tangguh yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Biar terlihat keren, coba lihat partai-partai lain, anak-anak muda mengambil alih dan para senior memilih keluar dari gelanggang, kembali menjadi kader biasa.
BACA JUGA: Cornelis Dikeroyok?
Beragam alasan keilmiahan pun diberikan hingga yang mendengarnya manggut-manggut, tanda tak mengerti, untuk menghapus kesan “dibuang”.
Setiap jabatan memang ada masanya. Namun jabatan itu bukan dicari atau dibeli. Jabatan itu amanah. Karena amanah, jabatan itu berat. Apalagi bagi ketua DPD PDIP Kalbar yang baru. Ia akan terus di bawah bayang-bayang Cornelis dengan segala legacy-nya untuk Kalimantan Barat dan partai yang diperjuangkannya dengan keringat dan air mata.
