KALIMANTAN TODAY, LANDAK- Setelah sempat mengalami penurunan harga pasca lebaran, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok masyarakat di pasar rakyat Ngabang Kabupaten Landak kembali mengalami kenaikan tajam.
Kenaikan tertinggi terjadi pada komoniti cabai yang mana saat ini harga cabai dijual para pedagang diangka Rp. 80.000 perkilogramnya dari harga sebelum semula Rp. 60.000 hingga Rp 65.000 rupiah perkilogramnya.
Tidak hanya terjadi pada jenis komoniti cabai, harga beberapa sayur mayur yang didatangkan langsung dari pulau jawa juga turut merangkak naik.
Wortel misalnya yang saat ini dijual para pedagang dikisaran harga Rp. 23.000 dari semula Rp. 18.000 perkilogram, kentang dari harga Rp. 15.000 menjadi Rp. 18.000 serta mentimun dari Rp. 8.000 menjadi 12.000 perkilogramnya.
Kenaikan harga pada beberapa jenis komoniti bahan kebutuhan pokok maayarakat ini salah satunya cabai ditenggarai dari persediaan stok yang menipis akibat gagal panen di daerah sentra penghasil cabai di pulau jawa.
Akibat kondisi ini, sejumlah pedagang mengaku turut merasakan dampaknya yang berpengaruh langsung pada menurunnya daya beli masyarakat.
“Kenaikan sudah terjadi sekitar satu minggu terakhir ini,” ungkap salah satu pedagang Helena kamis (26/07/2019).
Selain menurunnya daya beli masyarakat akibat kondisi ini, beberapa pedagang juga mengaku turut merugi sebab tak kerap barang dagangan mereka yang tidak habis terjual terpaksa dibiarkan membusuk.
“Kadang kalau tidak laku terjual, beberapa barang dagangan kami yang tidak tahan lama ada juga yang sampai membusuk, otomatis juga pedagang merugi,” tambanya.
Sementara itu, menyikapi kondisi ini, Kepala Bidang Perdagangan Diskumindag Kabupaten Landak Rosian mengatakan kenaikan pada harga komiti cabai tidak hanya terjadi di Kabupaten Landak melainkan hampir disemua daerah turut merasakan dampak dari kenaikan harga tersebut.
Karnanya, Diskumindag Kabupaten Landak mengaku akan terus melakukan pemantauan harga termasuk memastikan stok barang tetap mencukupi bagi masyarakat di Kabupaten Landak.
“Kalau untuk pemantauan harga memang setiap hari kita pantau dan kita teruskan ke Pemerintah Provinsi, namun untuk pengendalian harga kita juga tidak bisa berbuat banyak, contohnya cabe ini kan karna faktor alam sehingga stok terbatas sehingga harganya melonjak,” ungkap Rosian.
Dengan kondisi kenaikan harga pada beberapa komoniti masyarakat ini. para pedagang berharap agar Pemerintah dapat segera mencarikan solusinya sehingga hal ini tidak berlangsung larut yang imbasnya berdampak langsung kepada para pedagang maupun konsumen. (Kar).